Bukuyang berjudul tentang "Biografi Widayat Djiang mengupas tentang perjalanan hidup seorang dalang keturunan Tionghoa yang bernama Widayat Djiang. Perjalanan hidup hingga menjadi dalang terkenal tentu melalui berb agai rintangan dan hambatan. Sebagai dalang keturunan Tionghoa, dalam perjalanannya ternyata bisa menjadi jembatan budaya yang
Contoh Teks Profil Tokoh dalam Bahasa Jawa Beserta Strukturnya – Apakah kamu sedang membutuhkan contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa untuk mengerjakan tugas sekolah atau kuliah? Membuat tulisan bahasa jawa memang sulit. Banyak orang merasa lebih mudah jika harus membuat tulisan dalam bahasa Indonesia. Masyarakat Jawa Indonesia sendiri sudah mulai jarang memakai bahasa daerah. Terutama dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi yang tinggal di kota. Hal ini menambah kesulitan tersendiri untuk memahami bahasa daerah tersebut. Ketika di kota, kamu pasti juga jarang melihat orang-orang bercakap-cakap menggunakan bahasa daerah. Hal ini juga karena orang yang tinggal di kota berasal dari berbagai suku. Apa Pengertian Teks Profil Tokoh Bahasa JawaDaftar IsiApa Pengertian Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa1. Irah-irahan 2. Babagan Sing Narik Kawigaten Sing Tau Dialami Dening Tokoh3. Tindak Tanduk, Gagasan sing Bisa dituladhaStruktur Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa1. Orientasi2. Prastawa3. Reorientasi Kaidah Kebahasaan Teks Profil Tokoh Bahasa JawaCiri-Ciri Teks Profil Tokoh Bahasa JawaContoh Teks Profil Tokoh dalam Bahasa JawaContoh Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa Daftar Isi Apa Pengertian Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa 1. Irah-irahan 2. Babagan Sing Narik Kawigaten Sing Tau Dialami Dening Tokoh 3. Tindak Tanduk, Gagasan sing Bisa dituladha Struktur Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa 1. Orientasi 2. Prastawa 3. Reorientasi Kaidah Kebahasaan Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa Ciri-Ciri Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa Contoh Teks Profil Tokoh dalam Bahasa Jawa Contoh Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa tirachard-kumtanom Sebelum menuju contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa, tentu perlu sekali memahami pengertiannya. Apakah kamu sudah mengetahuinya? Jika belum, simak penjelasan di bawah. Teks profil ini dapat disebut dengan biografi. Berdasarkan bentuknya termasuk ke dalam jenis teks naratif. Seperti namanya, teks profil menggambarkan tokoh. Juga peristiwa apa saja yang pernah dialami oleh sosok tersebut. Agar bisa memahami bacaan jenis ini, perlu membaca dari awal sampai akhir. Di dalam contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa sendiri, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Simak beberapa hal tersebut berikut ini. 1. Irah-irahan Pertama adalah irah-irahan atau judul. Sebuah tulisan sudah pasti mempunyai judul. Sebut saja berita, opini dan puisi yang sering terlihat di surat kabar. Pasti mempunyai judul. 2. Babagan Sing Narik Kawigaten Sing Tau Dialami Dening Tokoh Maksud dari babagan sing narik kawigaten sing tau dialami dening tokoh adalah hal menarik perhatian yang pernah dialami oleh tokoh. Kamu pasti enggan bukan membaca teks biasa? Biografi yang isinya kegiatan sehari-hari seperti makan dan tidur? Di dalam contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa itu pasti mengedepankan peristiwa yang menarik bagi pembaca. 3. Tindak Tanduk, Gagasan sing Bisa dituladha Tindak tanduk utawa gagasan sing bisa dituladha maksudnya adalah perilaku, tindakan maupun gagasan yang dapat dijadikan contoh atau panutan. Jadi biasanya teks profil dapat menginspirasi pembacanya. Sebut saja biografi Ir Soekarno, RA Kartini sampai Chairil Tandjung, pemikiran dan tindakan mereka sangat menginspirasi bukan? Struktur Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa Ketika menulis biografi, ada dua cara yang biasa dipakai untuk menggambarkan karakter orang. Kamu juga bisa memilih cara yang mana saja ketika ingin membuat tulisan jenis ini. Pertama adalah penggambaran langsung. Melalui cara ini, karakter tokoh utama langsung dituliskan pada contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa. Sehingga pembaca tidak perlu menganalisis makna tersirat dari untuk memahami karakternya. Cara kedua ialah memakai penggambaran tidak langsung. Penulis tidak langsung menyebutkan seperti apa karakternya. Namun melalui deskripsi bagaimana sosok tersebut menghadapi masalah. Bisa juga melalui dialog antar tokoh. Jadi pembaca harus menganalisis bacaan untuk mengetahui watak sosok itu seperti apa. Misalnya apakah sabar, penyayang, galak, atau yang lainnya. Kemudian, contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa mempunyai struktur tersendiri yang perlu diikuti. Struktur ini membantu pembaca untuk memahami kisah seseorang secara runtut. 1. Orientasi Pertama adalah bagian orientasi yang juga biasa disebut setting. Yakni bagian teks yang berisi pengenalan tokoh. Biasanya berupa nama, tempat tanggal lahir, latar belakang keluarga. 2. Prastawa Prastawa merupakan serangkaian peristiwa penting dalam contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa. Peristiwa ini ditulis dengan urutan waktu. Bagian ini menjelaskan keadaan, kejadian. Bahkan menjelaskan masalah yang pernah dialami oleh sosok tersebut. Namun, bagian ini harus menarik sehingga dapat dijadikan contoh atau panutan oleh pembaca. Selain itu juga bisa bersifat mengesankan atau mengagumkan ketika tokoh berjuang meraih tujuan. Kalau misalnya tidak menarik, sudah pasti orang akan bosan membacanya. 3. Reorientasi Reorientasi merupakan bagian penutup dan menjelaskan pandangan serta pendapat penulis terhadap sosok yang diceritakan dalam contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa. Bagian ini bersifat opsional, kalau misalnya enggan menyertakannya juga boleh. Karena kamu juga bisa membiarkan pembaca mempunyai pandangan mereka sendiri terhadap sosok. Kaidah Kebahasaan Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa Dalam membuat teks profil ini, kamu juga wajib mengikuti kaidah kepenulisan. Tentu tujuannya agar orang lain bisa membaca dan paham sepenuhnya. Yuk simak kaidahnya. Kata Ganti Orang Ketiga Kaidah pertama ialah memakai kata ganti orang ketiga tunggal. Yakni berupa ia, dia atau beliau. Kata ganti dipakai secara bergantian dengan nama sosok. Kata Kerja Tindakan Ketika menjelaskan suatu peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh utama dalam contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa, maka wajib memakai kata kerja tindakan. Misalnya saja seperti berlari, membaca, melempar, menyerang, memasak dan lain sebagainya. Hal ini adalah kata yang dipakai ketika sosok tersebut merupakan subjek. Kata Deskripsi Kalau misalnya mau menceritakan bagian sifat tokoh, memakai kata deskripsi. Misalnya saja mau menjelaskan kalau sosok terkait mempunyai sifat cerdas, rajin, ulet dan lain-lain. Kata Kerja Pasif Berbeda lagi kalau mau menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai objek. Dalam contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa bisa memakai kata diberi, dinasihati, dan lainnya. Kata Sambung, Kata Depan, Kata Nomina Tadi sudah membahas perbuatan fisik, sifat dan posisi subjek. Sekarang waktunya membahas urutan waktu. Ketika membahas urutan waktu ini bisa kata sambung. Bisa juga memakai kata depan maupun kata nomina. Contoh dari penggunaannya ialah memakai sebelum, pada saat, kemudian, selanjutnya, sampai, nantinya, dan lain sebagainya. Dengan menerapkan kaidah ini, contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa akan tampak lebih berkualitas. Selain juga mudah sekali dipahami pembaca karena urutan waktunya jelas. Ciri-Ciri Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa Apakah kamu sering kebingungan membedakan antara satu jenis tulisan dengan jenis yang lain? Supaya kamu bisa mengenali teks profil, berikut ini ciri-ciri yang menyertainya. Fakta Ciri pertama ialah memuat fakta. Memang tulisan biografi tidak selalu menunjukkan data statistik. Akan tetapi, pengalaman yang dituliskan adalah fakta atau benar-benar terjadi. Terdapat Konflik Masalah Ciri contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa berikutnya ialah mengandung konflik. Karena menceritakan riwayat hidup, sudah pasti memuat perjalanan, masalah dan konflik. Justru konflik ini yang membuat teks menarik untuk dibaca. Dari masalah itu kemudian muncul hikmah atau solusi. Hikmah atau solusi bisa menjadi pelajaran untuk para pembaca. Mempunyai Struktur dan Kerangka Waktu Tadi sudah dibahas mengenai struktur contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa. Kemudian juga ada urutan waktu di dalamnya. Struktur ini wajib ditulis dengan benar. Seperti sebelumnya, strukturnya ialah orientasi, prastawa dan reorientasi. Struktur ini yang akan membantu pembaca untuk bisa memahami isi dan pesan dari tulisan tersebut. Sejarah Pengalaman Hidup Contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa sudah pasti berisi pengalaman hidup. Oleh sebab itu, biasanya memuat pengalaman hidup tokoh besar. Karena pengalaman mereka mampu mengubah sudut pandang banyak orang. Sehingga tulisan tersebut menjadi bermanfaat bagi banyak orang. Ditulis Orang Lain Umumnya teks profil ditulis orang lain. Meskipun tidak menutup kemungkinan bisa ditulis sendiri. Karena biasanya orang lain sengaja menulis teks ini untuk menyebarkan pesan positif. Contoh Teks Profil Tokoh dalam Bahasa Jawa Setelah memahami berbagai informasi mengenai teks profil, sekarang saatnya memahami contoh tulisan. Simak contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa di bawah ini. Bung Tomo Bung Tomo utawa Sutomo miyos 3 Oktober 1920 ing dhaerah kampung Blauran, Surabaya. Miyos saking rama kang paring asma Kartawan Tjiptowidjoyo. Rama saking Bung Tomo niki nyambut damel dadi abdi pegawai pemerentah. Bung Tomo yaiku pahlawan kang kondhang saking Surabaya. Amerga kabisane wayah mandegani memimpin masarakat Surabaya mungsuh panjajah Walanda lumantar bala tentara NICA. Paprangan kasebut kedadean 10 November 1945. Saking gedhene paprangan iki, tanggal 10 November 1945 dipengeti minangka dina Pahlawan. Bung Tomo yaiku pahlawan nasional Indonesia kang kondhang. Amergi pandhapuke sajrone paparangan ing 10 November 1945. Bung Tomo kanthi kabisane pidhato bisa mbombong semangate masarakat urabaya. Nalika wayah revolusi fisik, Bung Tomo njabat dadi Ketua Umum Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia BPRI. Ing taun 1968, ngrampungake pasinaon ekonomi ing Universitas Indonesia. Nanging, banjur dicepeng dening rezim Soeharto kanthi tuduhan subversi. Nalika isih enom, Bung Tomo nate nyambut gawe dadi wartawan. Dadi wartawan kanggo ariwati lan kalawarti. Wiwit saka jurnalis harian kanggo harian Soeara Oemoem, harian berbahasa Jawa Ekspers, mingguan Pembela Rakyat lan majalah Poestaka Timoer. Bung Tomo nduweni sipat religius sing wis digulawenthahne ing kulawarga Bung Tomo awit isih cilik. Akeh amalan ibadah wajib ing jero syareat islam sing dilakoni Bung Tomo. Amalan ibadah wajib sajrone syareat islam kayata salat, pasa, ngaji lan zakat wis dadi pondasi kuwat ing panguripan sabendinane. Contoh Teks Profil Tokoh Bahasa Jawa Berikut ini ada satu contoh lagi mengenai teks profil atau biografi. Setelah membaca dua contoh dalam artikel ini, semoga kamu bisa membuat juga ya. Simak contohnya di bawah ini. Raden Ajeng Kartini Raden Ajeng Kartini miyos 21 April 1879 ing Jepara. RA Kartini isih klebu golongan kang disegani utawa kaum bangsawan, jalaran putrane bupati Jepara. Bupati kasebut kang asma Raden Mas Adipati Ario Sosrodiningrat lan ibune asma Ngasirah. Kartini sekolah ana ing ELS Europe Lagere School. Nanging, umur 12 taun Kartini kudu ninggalake pamulangan jalaran kudu dipingit. Kartini nelangsa banget. Mulane nglumpukake buku-buku pelajaran, buku pengetahuan umum. Kartini uga nglumpukne surat kabar kanggo wacan nalika dina-dinane sepi. Amerga sregep maca, Kartini ngerti yen para wanita Eropa kuwi wes maju. Kartini nduweni panjalukan amrih wanita ing negara Indonesia uga isoh maju, pikirane maju lan wawasane jembar ora mung koyo kancane sing liyane. Kartini nulis layang kanggo kanca-kancane sing ana ing negara Walanda. Uga nulis surat kagem Abendanon supaya diparingi beasiswa sekolah ing Walanda. Nanging, Kartini ora bisa klakon beasiswa amergi dinikahake karo Bupati Rembang kang selisih Raden Adipati Joyodiningrat. Ing Rembang, Raden Ajeng Kartini ngedekake sekolah wanita. Sekolah wanita iki kang disengkuyung dening Raden Adipati Joyodiningrat. Tanggal 17 September 1904 Kartini seda ing yuswa 25 taun. Sasedane Kartini, Mr. Abendanon nglumpukake surat-surat sing tau dikirimake RA Kartini marang kanca-kancane sing ana ing Eropa lan didadeake buku. Para wanita Indonesia wis padha maju, pendhihikane akeh sing dhuwur, pegaweane sing sejajar karo para priya. Kabeh mau ora liya amarga kena daya semangate Raden Ajeng Kartini. Mungkin kamu pernah membaca biografi dari sosok terkenal. Contoh teks profil tokoh Bahasa Jawa ini memuat riwayat seseorang mulai dari identitas sampai peristiwa di hidupnya. Klik dan dapatkan info kost di dekatmu Kost Jogja Harga Murah Kost Jakarta Harga Murah Kost Bandung Harga Murah Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah Kost Malang Harga Murah Kost Solo Harga Murah Kost Bekasi Harga Murah Kost Medan Harga Murah Tokohdan Gambar Wayang Kulit. Tokoh-tokoh dari wayang kulit terdiri dari Dewa, Pandawa 5, dan Punakawan. 1. Tokoh Dewa. Batara Wisnu. Sang Hyang Wisnu adalah seorang dewa yan pernah menjelma menjadi raja di muka bumi sebagai manusia biasa yang bertahta di purwacarita dan memiliki gelar sri maharaja budakresana.Cerita wayang bahasa jawa- Wayang menceritakan pada kita tentang kebijaksanaan. Tidak semua adalah hitam dan putih. Terkadang ada juga abu-abu. Di situlah keyakinan kita diadu. Pada kesempatan kali ini penulis akan mengulas tentang cerita wayang bahasa jawa. Tentu saja lengkap dengan terjemahan yang bisa menambah pemahaman bagi yang belum mengerti sepenuhnya tentang bahasa jawa. Sebagaimana yang kita tahu, cerita wayang bahasa jawa begitu kaya dengan cerita-cerita dan ajaran memahami hidup berdasarkan tokoh-tokoh yang diceritakan. Wayang bahasa jawa mengulas karakter baik dan buruk dalam tokoh-tokohnya yang memiliki makna tersendiri. Cerita wayang bahasa jawa mengajarkan pada kita semua untuk bijaksana pada setiap hal yang terjadi. Wayang menjadi begitu khas dengan dimainkannya cerita tersebut dalam pagelaran semalam suntuk. Sebagai salah satu produk karya tradisional yang masih bertahan, wayang memodifikasi cerita bahkan visualnya untuk terus diterima. Namun membicarakan wayang hampir tidak lepas dari cerita Mahabarata dan Ramayana yang begitu terkenal dimana-mana. Wayang dalam bentuk cerita memberikan imajinasi pada kita untuk membayangkan tokoh-tokohnya tersebut. sedangkan dalam versi visualnya memberikan gambaran kita terhadap interpretasi tokoh-tokohnya jika dirupakan dalam bentuk tertentu. Wayang adalah warisan leluhur. Penting bagi kita untuk setidaknya mengerti bahkan menjaga dan melestarikannya. Banyak versi yang menyinggung sejarah dan asal mulanya. Ada yang mengatakan berasal dari India dan dikembangkan dari nusantara dan sekian versi yang lain. terlepas dari itu semua, cerita yang dituturkan dan dibuat itu adalah cerita yang menarik. Cerita yang terkandung didalamnya adalah kebijaksanaan yang bisa kita ambil hikmah-hikmah atau pelajarannya. Berikut ini penulis susun cerita wayang bahasa jawa terbaik menurut penulis. Penulis sertakan juga terjemahan cerita wayang bahasa jawanya agar bisa memberi pemahaman untuk yang belum banyak mengenal bahasa jawa. Penulis mengambil beberapa bagian atau kisah yang ada di Mahabharata dan Ramayana dalam beberapa ceritanya. Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada kesalahan penulisan atau arti dalam ceritanya. Selengkapnya adalahnya sebagai berikut Penulis membaginya dalam beberapa tema atau topik bahasan. Ada yang bercerita tentang Tokoh pandawa, Tokoh Rama Sinta, dan lain-lain. cerita-cerita tersebut diambil dari beberapa referensi dan interpretasi penulis pada tokoh-tokohnya. Lima cerita yang penulis susun adalah di bawah ini Kesaktian Pandawa / Sektine Pandhawa Pandawa yaiku Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, lan Sadewa. Wong lima yaiku anak saka Pandu lan Kunti. Diarani Pandawa amarga duwe limang anggota. Minangka titisan para dewa, para Pandhawa duwe kekuwatan sing luar biasa. Kabeh Pandhawa kasebut duwe kekuwatan sing beda lan duwe keahliane dhewe-dhewe. Ing sisih liya, ana Kurawa, bocah-bocah saka Destsarastra sing ora becik lan meri. Sepisan nalika Destrarastra minangka raja lan bapak saka Kurawa nyoba supaya adil ing kabeh. Kalebu karo anak Pandu sing sadulure. nanging Kurawa, sing diwakili Duryudana minangka anak pertama saka Destrarastra, ora setuju karo kekarepane bapake. Klebu ing pesta Duryudana yaiku Sengkuni. Wong licik sing dadi kepengin ngrusak kerajaan. Drestrarastra isih nyoba nindakake keadilan. Anak-anake minangka Kurawa lan Pandu minangka hak diwenehi pamulangan sing padha saka guru Drona. Nggawe papan kanggo sinau lan praktek kabeh sing ana ing kana. Sedaya Kurawa lan Pandawa kasebut kudu dituruti arahan lan pamulangan sing ditindakake dening guru Drona. Gurune Drona dhewe yaiku Brahmana sing kuat. Kekuwatane lan ketrampilan kanggo nglawan ora ana sing ngalahke. Guru Drona ngajak murid-muride nututi supaya latihan ing wana. Sing katon ing sisih Kurawa satus wong, dheweke keluh cukup lan kesulitan latihan sing diwulang saka guru Drona. Nalika ing Pandhawa, wong lima kasebut katon seneng. Ing sisih Kurawa, mung Duryudana sing katon kuwat lan gagah. Nalika ing Pandhawa, wong lima kasebut katon nuduhake kemampuan sing paling apik. Yudhistira nganggo pedhang katon kuwat lan wicaksana. Yudhistira saengga bisa nuntun lelungan Pandawa ing alas kasebut kanthi wicaksana lan kebajikan. Banjur Bima katon gedhe, kuwat lan kuwat nganggo palu gadha ing tangane. Bima paling kuwat ing klompok Pandawa. banjur Arjuna. Katonane sing apik lan kekuwatan sakti katon nalika nyekel busur kasebut. Arjuna wis nuduhake pratandha yen dheweke bakal dadi pemanah sing paling apik. Pungkasane, Nakula lan Sadewa. Kanthi tombsk lan senjata rupo cakram, dheweke loro nuduhake kepinteran lan titis sing luar biasa. Guru Drona ndelok potensi gedhe ing kemah Pandawa. Kekuatan Kang kuwasa lan agung. Nanging ana sethitik wedi ing guru Drona. Kurawa pancen kudu nate gething. tambah gething lan bakal nemokake puncak ing sawijining dina. Sawijining dina sing ora bisa dingerteni pungkasane. Perang saudara gedhe asring ditepungi minangka perang Batarayudha. Terjemah Pandawa adalah Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa. Mereka berlima adalah anak dari Pandu dan Kunti. Disebut pandawa karena beranggotakan Lima orang. Sebagai titisan para dewa, Pandawa memiliki kekuatan yang luar biasa. Semua dari pandawa tersebut memiliki kesaktian yang berbeda-beda dan memiliki keahliannya masing-masing. Di sisi lain, ada kurawa, anak dari Destsarastra yang memandang iri dan rendah kepada mereka. Suatu ketika ketika Destrarastra sebagai seorang raja dan ayah dari kurawa mencoba bersikap adil pada semuanya. Termasuk pada anak-anak dari Pandu yang merupakan saudaranya tersebut. namun Kurawa yang diwakili oleh Duryudana sebagai anak pertama dari Destrarastra tersebut tidak begitu menyetujui keinginan ayahnya. Termasuk berada di pihak Duryudana tersebut adalah Sengkuni. Seseorang licik yang begitu menginginkan kehancuran kerajaan tersebut. Drestrarastra tetap saja mencoba berbuat adil. Anak-anaknya sebagai Kurawa dan anak-anak Pandu sebagai diberikan hak untuk mendapatkan pembelajaran yang sama dari guru Drona. Dibuatlah tempat belajar dan berlatih yang semua berada di dalamnya. Semua kurawa dan pandawa tersebut wajib mengikuti arahan dan pembelajaran yang dilakukan guru Drona. Guru drona sendiri adalah brahmana yang sakti mandraguna. Kekuatan dan ketangkasannya dalam bertarung tidak diragukan lagi. Guru Drona mengajak murid-muridnya untuk mengikutinya berlatih di dalam hutan. Terlihat di pihak kurawa yang beranggotakan seratus orang tersebut cukup mengeluh dan kesulitan dengan latihan yang diajarkan oleh guru Drona. Sementara di pihak pandawa, Lima orang tersebut terlihat menikmati. Di pihak kurawa, hanya terlihat Duryudana yang sakti dan kuat namun sombong. Sedangkan di pihak Pandawa, Lima orang tersebut terlihat menunjukkan kemampuan terbaiknya. Yudhistira dengan pedangnya terlihat begitu kuat dan bijak. Yudhistira begitu bisa memimpin perjalanan Pandawa di hutan dengan kebijaksanaan dan kebajikan hatinya. Lalu Bima terlihat begitu besar, gagah, dan kuat dengan senjata gada di tangannya. Bima adalah yang terkuat di kelompok pandawa tersebut. kemudian Arjuna. Ketampanan dan kesaktiannya begitu terlihat ketika busur panah digenggamnya. Arjuna sudah menunjukkan tanda-tanda kalau kelak dia adalah pemanah terbaiknya. Terakhir, Nakula dan Sadewa. Dengan padang dan semacam cakram, mereka berdua menunjukan kecerdikan dan kepintaran yang luar biasa. Guru Drona melihat potensi yang besar di kubu pandawa. Kesaktian dan kehebatannya sangat mengagumkan. Namun ada sedikit ketakutan dalam guru Drona. Kurawa pasti sangat membenci itu. kebencian yang semakin bertambah dan akan menemukan puncaknya suatu hari. Suatu hari yang tak terbayangkan sebelumnya terjadi juga akhirnya. Perang besar saudara yang sering dikenal dengan perang batarayudha. Kebijaksanaan Yudhistira / Kawicaksanaan Yudhistira Yudhistira kondhang ing kawicaksanane. Utamane bab tulus lan ikhlas. Salah sawijining perjalanan, Yudhistira ketemu manuk cilik. Manuk cilik mabur banjur nyedhaki. Manuk cilik mau njaluk marang Yudhistira kanggo menehi perlindungan amarga dheweke digodak elang gedhe sing bakal mangan. Manuk kasebut ujar yen dheweke kepengin dilindhungi dening Yudhistira amarga manuk cilik kasebut duwe anak sing kudu dipangani. Yudhistira langsung nyetujoni manuk cilik kasebut supaya dijaga. Ora let suwe, manuk elang gedhe sadurunge Yudhistira. Elang gedhe langsung njaluk supaya Yudhistira pasrahake manuk cilik sing dicekel. Yudhistira uga ora sopan nolak kepinginan elang gedhe supaya njaluk manuk cilik kasebut ing genggamane. Nanging elang gedhe isih meksa Yudhistira gedhe ngandhani Yudhistira manawa manuk cilik sing dicekel iku kudu dipangan dheweke lan kudune kaya ngono. Nanging Yudhistira isih ora gelem menehi amarga manuk cilik kasebut duwe anak sing kudu dipakani ibune. Elang gedhe ujar yen nasib wis mangsuli manuk cilik kasebut dadi panganan. Elang gedhe pungkasane nawakake yen ora mangan manuk cilik saliyane Yudhistira pengin nyerahake awake dadi panganan. Ing kene ana kesungguhan lan keikhlasan Yudhistira. Tanpa mikir dowo, Yudhistira sarujuk karo panjaluk elang gedhe. nalika iku manuk cilik dibebasake Yudhistira kanggo bali ing sarangé. Elang gedhe banjur langsung ngrebut awake Yudhistira kanthi cakar sing landhep lan banjur bisa mangan sikil Yudhistira. Acara kasebut diadhepi dening Yudistira kanthi tenang lan kanthi rasa ikhlas. Nalika terus nglarani lara, saiki giliran Yudhistira nyerahake tangan loro supaya dipangan elang gedhe. nganti giliran elang gedhe bakal ngejut mripate Yudhistira, elang gedhe takon maneh manawa Yudhistira percaya yen kekarepane bisa dipangan eLang. Yudhistira isih tenang lan wicaksana mangsuli yen dheweke setuju. Yen loro mata bakal dicucuk, ana mukjijat kedadeyan. Elang gedhe tiba dadi Dewa. Manuk cilik sing mabur menyang sarang kasebut banjur bali lan malih dadi Dewa. Dewa kasebut ujar yen dheweke lagi nyoba sepira gedhene ikhlas Yudhistira. Lan pancen bener yen Yudhistira wis lulus. Ing wektu kasebut, Yudhisthira diwenehi hadiah dening dewa lan dheweke diakoni minangka wong sing nduweni sipat ikhlas dhuwur lan ora ana sing nandingi. Terjemahan Yudhistira begitu terkenal dengan kebijaksanaannya. Terutama mengenai ketulusan dan keikhlasannya. Suatu ketika dalam salah satu perjalanannya, yudhistira bertemu dengan burung kecil. Burung kecil itu terbang rendah menghampirinya. Burung kecil itu meminta yudhistira untuk memberinya perlindungan karena dia sedang dikejar oleh burung elang besar yang akan memakannya. Burung itu mengatakan kalau dia ingin dilindungi oleh Yudhistira karena burung kecil itu memiliki anak yang harus ia beri makan. Yudhistira saat itu juga langsung menyanggupi burung kecil itu untuk diberinya perlindungan. Tidak berselang lama kemudian burung elang besar itu tiba di hadapan Yudhistira. Burung elang besar itu langsung meminta Yudhistira untuk menyerahkan burung kecil yang sedang di genggamnya. Yudhistira pun menolak dengan halus keinginan burung elang besar tersebut untuk meminta burung kecil yang ada di genggamannya. Namun burung elang besar tersebut tetap memaksa Yudhistira untuk menyerahkannya. Burung elang besar itu mengatakan kepada Yudhistira bahwa burung kecil yang ada di genggamannya itu adalah makanannya dan sudah seharusnya seperti itu takdir berjalan. Namun Yudhistira tetap tidak mau memberikannya karena burung kecil itu memiliki anak yang seharusnya diberi makan oleh induknya. Burung elang besar mengatakan bahwa takdir sudah mengharuskan burung kecil itu untuk jadi makanannya. Burung elang besar tersebut akhirnya memberikan penawaran kalau dia mau saja tidak memakan burung kecil tersebut asalkan Yudhistira mau merelakan tubuhnya untuk jadi makanannya. Di sinilah letak keikhlasan dan ketulusan Yudhistira. Tanpa pikir panjang, Yudhistira menyanggupi permintaan burung elang besar tersebut. saat itu juga burung kecil itu dilepaskan Yudhistira untuk pulang ke sarangnya. Burung elang besar itu langsung saja mulai mencengkram tubuh Yudhistira dengan cakar tajamnya dan mulai memakan kedua kaki Yudhistira. Peristiwa itu dihadapi Yudistira dengan tenang dan penuh perasaan ikhlas. Sambil menahan sakit kini giliran Yudhistira merelakan kedua tangannya untuk dimakan burung elang besar tersebut. hingga giliran burung elang besar tersebut akan mematuk kedua mata Yudhistira, si elang besar tersebut bertanya lagi apakah Yudhistira meyakini keinginannya untuk dimakan burung elang tersebut. Yudhistira dengan masih sangat tenang dan ikhlas menjawab bahwa ia menyanggupi. Ketika kedua mata itu akan dipatuk, keajaiban terjadi. Burung elang besar tersebut tiba-tiba berubah wujud menjadi dewa. Burung kecil yang tadi terbang ke sarangnya kemudian juga kembali dan berubah wujud menjadi dewa. Kedua dewa itu mengatakan bahwa mereka sedang menguji ketulusan dan keikhlasan hati Yudhistira. Dan benar bahwa Yudhistira lulus. Saat itu juga Yudhistira diberi anugrah oleh dewa dan dia diakui sebagai seseorang yang memiliki keikhlasan dan ketulusan hati yang tak tertandingi. Arjuna dan Karna / Arjuna Lan Karna Arjuna lan Karna iku pejuang apik. Kaloro wong kasebut duwe kabisan panahan sing ora ono sing nandingi. Wong loro kuwi sejatine uga sedulur. Nanging nasib misahake. Takdir yaiku nalika kunti mbuwang bayi ning kali amarga klirune kelakoan. Banjur, nalika nyedhaki perang batarayuda, Karna ngerti ibune kui kunti. Kunti uga nerangake kabeh. Kunti pengin amarga mengko dheweke ora bakal mateni Pandawa sajrone perang. Karna sarujuk. Dheweke mung bakal nglawan Arjuna nalika perang lan ora bakal dipateni. Arjuna yaiku salah sawijine sing mateni Karna sajroning perang. matèni seduluré dhéwé. Terjemah Arjuna dan Karna adalah petarung yang hebat. Kedua orang tersebut memiliki kemampuan memanah yang tidak tertandingi. Kedua orang tersebut sebenarnya juga adalah saudara. Namun takdir memisahkannya. Takdir tersebut adalah ketika kunti menghanyutkan bayi karna di sungai karena kecerobohannya. Kelak, pada waktu mendekati perang baratayudha, Karna mengetahui kalau kunti adalah ibunya. Kunti pun menjelaskan semuanya. Kunti menginginkan agar karna nanti tidak membunuh pandawa dalam perang tersebut. Karna menyanggupi. Ia hanya akan melawan arjuna ketika perang itu dan tidak akan membunuhnya. Arjuna lah yang membunuh karna ketika perang itu. membunuh kakaknya sendiri. Antareja yang Menyedihkan / Antareja sing ngesakke Antareja minangka paraga wayang sing duwe kabisan dhuwur. Dheweke bisa ndilat bekas sikil mungsuh lan langsung mati. Krishna kuwatir banget babagan kemampuan gedhe Antareja. kemampuan kasebut bisa mbebayani kanca dhewe sajrone perang amarga ora bisa mbedakake tilas tapake sikil. Krishna ngrencanakake soko. Krishna ngajak Antareja ing papan sing gedhe. Krishna njaluk supaya interareja ndilat salah sawijining tilas tapake sikil. Krishna ujar manawa tilas tapake sikil wong kasebut minangka tilas tapake sikil sing mbebayani banget ing perang Batarayudha. Antareja langsung ndilat tilas sikil bekas. ora suwe sawise kui, dheweke seda. Terjemah Antareja adalah tokoh pewayangan yang memiliki kemampuan hebat. Ia bisa menjilat bekas jejak kaki musuh dan seketika membuatnya mati. Kresna khawatir akan kemampuan hebatnya tersebut. kemampuan itu bisa membahayakan teman sendiri ketika perang nanti karena tidak mampu membedakan bekas jejak kakinya. Kresna merencanakan sesuatu. Kresna mengajak Antareja di sebuah tempat yang luas. Kresna meminta antareja untuk menjilat salah satu bekas jejak kaki. Kresna mengatakan bahwa jejak kaki orang tersebut adalah jejak kaki orang yang sangat berbahaya di perang batarayudha. Antareja langsung menjilat bekas jejak kaki tersebut. tak lama kemudian, ia mati. Cerita Wayan Bahasa Jawa Cinta Rahwana / Tresno Rahwana Dunga Tresno Rahwana ing wayah wengi ngesakke Gusti, yen tresnaku marang Shinta ora enthuk. Napa Panjenengan gawe iki perasaan sing gedhe banget ing sukmaku? Terjemahan Doa cinta rahwana malam itu terdengar memilukan Tuhan, Jika cintaku pada Shinta terlarang. Mengapa engkau bangun megah perasaan ini dalam sukmaku? Originally posted 2020-05-20 012217.pZX3L.