Lukisankaligrafi surat al fatihah dan ayat kursi 80 x 100 cm, rp250.000. contoh gambar kaligrafi al quran. ayat al kursi in framed border with thuluth calligraphy migliori. kaligrafi surat al fatihah download free pdf word doc. download video qs an nas ayat 5 menulis khat dengan. kaligrafi diwani surah al fatihah are a topic that is being
Jumlah huruf hijaiyah dalam surat Al Fatihah Ada berapa jumlah huruf hijaiyah dalam surat al fatihah? Ini pelajaran Kelas 2 pada materi Pendidikan Agama Islam PAI, Sekolah Dasar SD. Teman, Surah Al-Fatihah الفاتحة / pembukaan terdiri dari 7 ayat. Ini merupakan surah pertama dalam Alquran yang diturunkan di Makkah. Lalu ada berapa jumlah huruf hijaiyah dalam surat Al Fatihah? simak penjelasannya. Jumlah huruf hijaiyah dalam surat Al FatihahBacaan Surah Al-Fatihah Ada 3 nama/ sebutan Surah Al-Fatihah, diantaranya Ummul Qur’an أمّ القرءان artinya merupakan induk al-QuranUmmul Kitab أمّ الكتاب artinya induk Al-Kitab suci yang mewakili isi Al-Quran As Sab’ul matsaany السبع المثاني artinya dibaca tujuh ayat yang berulang-ulang Bacaan Surah Al-Fatihah بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ ۙ غَيۡرِ الۡمَغۡضُوۡبِ عَلَيۡهِمۡ وَلَا الضَّآلِّيۡنَ Jadi Jumlah huruf hijaiyah dalam surat Al Fatihah adalah 139 huruf yang menyusunnya, termasuk bacaan basmalah/ bismillah. Baca– Huruf Hijaiyah Bersambung– Cara Menulis Angka Bahasa Arab– Tanda baca Alquran– Nama bayi perempuan Islami– Nama bayi laki-laki modern– Jumlah huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung Terima kasih sudah membaca dan membagikan artikel ini, semoga bermanfaat. Koreksi jika ada kesalahan.
Asalamualaikumteman teman, kali ini aku dapet tugas dari sekolah yaitu membaca huruf hijaiyah dan Surat Al-Fatihah , maaf ya kalo masih bannyak salah semoga
- Bacaan surat Al Fatihah latin dan artinya merupakan surah pembuka dalam Al Quran. Surat ini adalah surah pertama yang dibaca seseorang dalam setiap rakaat salat. Surah yang terdiri dari 7 ayat ini memiliki banyak nama lain, di antaranya Ummul-Kitab, Ummul-Quran, as-Sab'ul Matsani, Asy-Syifa, atau Ar-Ruqyah. Terdapat perbedaan pendapat tentang di mana turunnya Surah al Fatihah. Pendapat umum, surah ini tergolong surah Makkiyah atau yang turun di Makkah. Namun, ada pula pendapat lain bahwa surah ini turun di Madinah Madaniyyah. Pendapat ketiga, surah al Fatihah turun dua kali, di Makkah dan Lain Surah Al-Fatihah Terdapat berbagai nama lain Surah al-Fatihah, yang paling umum didengar adalah Ummul Kitab, Ummul Quran, atau surah Hamdalah, seperti diriwayatkan dari Abu Hurairah, "Surat alhamdulillah Al Fatihah adalah ummul qur’an, ummul kitab dan as sab’ul matsani” Tirmidzi Nama lain, di antaranya adalah sebagai berikut. as-Sab'ul Matsani atau tujuh ayat yang berulang-ulang. Nama lain ini merujuk pada Surah al-Hijr87, "Sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung". asy-Syifa atau penyembuh atau penawar. Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, disebutkan bahwa, "Al Fatihah sebagai penawar segala racun" Tirmizi ar-Ruqyah. Diriwayatkan dari Abu Said al-Khudri, para sahabat bertemu penduduk sebuah kampung, yang pembesarnya tersengat binatang kalajengking dan mengalami demam. Penduduk kampung tersebut bertanya adakah di antara para sahabat yang bisa meruqyah. Salah satu maju dan meruqyah sang pembesar kampung dengan bacaan Surah al Fatihah. Ketika hal itu dikisahkan kepada Nabi, Rasulullah menjawab, "Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?" Nabi Muhammad saw bersabda,"Tidak sah salatnya orang yang tak membaca Surah Al-Fatihah" Muslim. Menilik hadis tersebut, jelas membaca surah Al Fatihah adalah kewajiban dalam salat dan termasuk salah satu rukunnya. Bahkan, salat dianggap tidak sah bila tidak membaca surah ini. Dalam pandangan Imam Nawawi, hadis di atas dianggap menjadi dasar bagi mazhab Syafi’i bahwa membaca Al-Fatihah wajib hukumnya bagi orang yang mengerjakan salat, baik secara berjamaah sebagai imam atau makmum maupun sendiri. Jumlah Ayat Surah Al Fatihah Terkait jumlah total ayat dalam surah Al Fatihah ini, memang terjadi perbedaan pendapat diantara kalangan ulama dalam soal perhitungannya. Secara umum, surah Al Fatihah terdiri dari tujuh ayat. Sistem perhitungan dimulai dari bacaan "bismillāhir-raḥmānir-raḥīm" hingga ayat terakhir atau ketujuh. Namun, ada juga pendapat yang menyatakan tidak demikian. Dikutip dari artikel "Surat Al-Fatihah" melalui laman NU Online, ada pendapat yang menyatakan bahwa surah Al Fatihah terdiri dari delapan ayat, seperti diutarakan oleh Amr bin Ubaid. Selain itu, ada pula yang menyebutkan terdiri dari enam ayat saja, yakni pendapatnya Husein Al-Jufi. Meskipun demikian, pendapat yang menyatakan bahwa surah Al Fatihah memiliki susunan tujuh ayat adalah pendapat yang umum, demikian disampaikan oleh Ibnu Katsir. Baca juga Bacaan Surah Al Fatihah Tulisan Arab, Latin, Terjemahan, Kandungan Bacaan Surah Al-Ikhlas Tulisan Arab, Latin, Terjemahan, Kandungan Kandungan Surah Al Fatihah Dalam surah Al Fatihah, terdapat beberapa kandungan yang mencakup tujuan dari Al-Qur'an. Seperti prinsip dan turunan ajaran agama yang meliputi aqidah, ibadah, syariah, keyakinan atas hari akhir, keimanan atas sifat mulia Allah, pengesaan dalam penyembahan, juga permohonan pertolongan melalui doa. Al Fatihah juga mengandung prinsip-prinsip asasi semua surah-surah di dalam Al-Qur’an. Bacaan Surat Al Fatihah Berikut bacaan surah Al Fatihah dalam bentuk tulisan bahasa Arab dan latin بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ - ١ bismillāhir-raḥmānir-raḥīmاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ - ٢ al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīnالرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ - ٣ ar-raḥmānir-raḥīmمٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ - ٤ māliki yaumid-dīnاِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ - ٥ iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īnاِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ - ٦ ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīmصِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ - ٧ ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīnTerjemahan Surah Al Fatihah Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula jalan mereka yang juga Bacaan Doa Dzikir Pagi Al-Matsurat Lengkap Beserta Artinya Bacaan dan Gerakan Shalat Fardhu Lengkap dari Niat hingga Salam Tafsir dan Penjelasan Surat Al-Fatihah Dalam buku Al Quran Hadis 2014 yang ditulis Mohammah Abul Hafidz, Dihiliz Zuna'i, dan Munifatunnufus, disebutkan bahwa tiga ayat pertama pada Al-Fatihah mengungkap tentang makna-makna Asma'ul ajaran tauhid di dalamnya, yaitu mengimani nama dan sifat Asma wa sifat Allah dengan meyakini bahwa Allah mempunyai nama dengan sifat-sifat keutamaan-Nya. Dia mencurahkan kasih sayang-Nya dan mengatur alam semesta untuk setiap hamba mengakui dan meyakini kebesaran Allah SWT yang sudah menciptakan semuanya, serta melengkapi semua yang dibutuhkan hamba-Nya. Semua itu tidak lain berkat sifat pemurah dan kasih lain tentang keimanan ditunjukkan pada ayat 4 yang menyatakan Allah menguasai Hari hamba Allah wajib meyakini mengenai datangnya Hari Pembalasan atau kiamat, yang waktu kejadiannya ditentukan sendiri oleh-Nya. Allah menjadi penguasa atas segala sesuatu sehingga jangan pernah sedikit pun Al-Fatihah juga mengingatkan setiap hamba untuk menyandarkan sesembahan dan ibadah hanya kepada itu, tempat meminta pertolongan juga harus ditujukan kepada Allah, bukan pada orang-orang mati atau berhala. Inilah bentuk ketauhidan yang menjadikan Allah sebagai sandaran dalam kehidupan dan senantiasa meminta kepada-Nya agar selalu ditunjukkan jalan ayat 7 pada surah Al-Fatihah memberikan petunjuk bagi umat Islam untuk berlindung pada Allah dari jalan orang sesat dan orang yang NU Online, dalam kitab Tafsirul Qur'anil Azhim 1923, disebutkan bahwa kelompok yang mendapat murka Allah pada ayat tersebut yaitu Yahudi dan kelompok tersesat yaitu "Ihdi" pada ayat 6 memberikan petunjuk bahwa jalan yang lurus sesuai petunjuk Allah bukan dua kelompok seperti yang ada di ayat juga Keutamaan & Tafsir Bacaan Surah Al-Falaq Untuk Minta Perlindungan Tafsir Surah An Naziat, Asbabun Nuzul, & Bacaan Arab, Latin, Arti - Pendidikan Kontributor Beni JoPenulis Beni JoEditor Fitra FirdausPenyelaras Ibnu Azis & Yulaika Ramadhani
Kaligrafisurah al fatihah, dengan tulisan khat riq'ahbelajar cara menulis kaligrafi arab dan contoh cara menulis huruf hijaiyah dengan . Ke 7 surat al fatihah di atas mohon maaf ada titik huruf ghain yang terlewat, . Wall sticker kaligrafi stiker huruf arab surah al fatihah di tokopedia ∙ promo pengguna baru ∙ cicilan 0% ∙ kurir instan.
This article aims to present a manuscript transliteration of a copy of Haji Sulaiman which explains the Reward of Reading and the Meaning of the Fatihah Letter. The result of this research is to present a text that can be read and understood by the public at this time in the manuscript text of Haji Sulaiman's copy which explains about the reward of reading and the meaning of fatihah letters PM2HF. This manuscript tells the reward of reading Fatihah in the five daily prayers, the names of Fatihah, the seven letters that are not allowed in reading Fatihah, the meaning of letters in Fatihah, including the hijaiyah letters called prayer alif 30, and means by verse Fatihah. In the Reading Pahala Manuscript and the Meaning of the Fatihah Letters, a copy of Haji Sulaiman, the text is a vocabulary that shows the variety of ancient Malay in it. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 101 ALIH AKSARA TEKS MANUSKRIP SALINAN HAJI SULAIMAN; PAHALA MEMBACA DAN MAKNA HURUF FATIHAH Suryan Masrin SDN 14 Parittiga, Dusun Jebu Laut, Desa Kelabat-Bangka Barat, abinayrus Saiful Anwar Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, Indonesia, sayaanwar5 Abstract This article aims to present a manuscript transliteration of a copy of Haji Sulaiman which explains the Reward of Reading and the Meaning of the Fatihah Letter. The result of this research is to present a text that can be read and understood by the public at this time in the manuscript text of Haji Sulaiman's copy which explains about the reward of reading and the meaning of fatihah letters PM2HF. This manuscript tells the reward of reading Fatihah in the five daily prayers, the names of Fatihah, the seven letters that are not allowed in reading Fatihah, the meaning of letters in Fatihah, including the hijaiyah letters called prayer alif 30, and means by verse Fatihah. In the Reading Pahala Manuscript and the Meaning of the Fatihah Letters, a copy of Haji Sulaiman, the text is a vocabulary that shows the variety of ancient Malay in it. Keywords Transcription, Haji Sulaiman manuscript text, meaning of letters, the reward of reading Fatihah Abstrak Artikel ini bertujuan untuk menyajikan transliterasi manuskrip salinan Haji Sulaiman yang menerangkan tentang Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah. Hasil penelitian ini adalah menyajikan teks yang dapat dibaca dan dipahami oleh masyarakat saat ini pada teks manuskrip salinan Haji Sulaiman yang menerangkan tentang Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah PM2HF. Naskah ini menceritakan pahala membaca Fatihah di dalam Sembahyang lima waktu, nama-nama Fatihah, tujuh huruf yang tidak boleh ada dalam membaca Fatihah, makna huruf di dalam Fatihah, termasuk juga huruf-huruf hijaiyah disebut do’a alif yang 30, serta artinya per-ayat Fatihah. Dalam Naskah Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah salinan Haji Sulaiman, teks merupakan kosa kata yang menunjukkan ragam bahasa Melayu kuno di dalamnya. Kata kunci Transkripsi, teks manuskrip Haji Sulaiman, makna huruf, pahala membaca Fatihah. Received 24-04-2021; accepted 12-06-2021; published 30-06-2021 How to Cite Saiful, A., & Masrin, S. 2021. Alih Aksara Teks Manuskrip Salinan Haji Sulaiman; Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah. Mawa’izh Jurnal Dakwah Dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan, 121, 101-121. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 102 A. Pendahuluan Naskah atau manuskrip yang berangsur-angsur ditemukan dan kemudian dikaji kandungan teksnya, khususnya yang ada di Indonesia menyimpan sejumlah informasi masa lampau mengenai berbagai segi kehidupan. Sebuah naskah asli memang tidak mudah ditemukan karena naskah tersebut biasanya tersimpan di tempat yang tidak banyak diketahui orang atau bahkan cenderung disembunyikan’. Biasanya, naskah kuno yang ditemukan, disimpan perorangan dan diperlakukan layaknya sebuah pusaka sehingga tak boleh sembarang orang menyentuhnya bahkan sekadar untuk melihat. Akan menjadi berbeda ketika sudah tersimpan di museum atau perpustakaan. Bahan yang digunakan menulis naskah ialah daun lontar, dluwang, kertas, bambu atau kulit pohon. Berangkat dari naskah-naskah kuno yang sudah berhasil dikaji, boleh dikata wilayah kepulauan nusantara merupakan wilayah kepulauan yang sudah lama memiliki budaya literasi tinggi serta berkualitas. Naskah-naskah kuno atau manuskrip yang satu persatu berhasil ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia termasuk di Bangka, membuktikan hal tersebut. Salah satunya adalah temuan manuskrip yang ditulis Haji Sulaiman, seorang ulama lokal yang berjasa dalam upaya penyebaran Islam di Bangka, khususnya di wilayah Simpang Teritip. Salah satu naskah salinannya berjudul “Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah”. Teks-teks yang tertera pada naskah tersebut jika digali lebih dalam tentu akan ditemukan beragam kandungan. Sebagaimana yang dikemukakan Siti Baroroh bahwa teks adalah informasi yang terkandung dalam naskah, merupakan produk yang bersifat abstrak. Teks mencakup ide-ide atau gagasan, pokok pikiran, adat-istiadat, pola hidup, tata cara peribadatan, dan tradisi budaya. Banyak yang keliru pandangan tentang teks Haji Sulaiman dikenal masyarakat yang sudah sepuh dengan nama Batin Rimbun, atau dengan sebutan lokal paling akrab dikenal dengan Tok Aji Sulaiman. Makam beliau terletak di ujung dusun Menggarau- Peradong, dekat dengan Sungai Pelangas yang menjadi pembatas dusun Menggarau dan dusun Peradong. Masa hidup beliau belum diketahui secara pasti, namun berdasarkan dugaan dan cerita yang tersebar dan melihat angka-angka tahun dalam tulisan beliau dapat diperkirakan awal abad 19 sampai awal abad 20. Angka tahun yang diprediksi sebagai tahun wafatnya adalah tahun 1915. Lihat Suryan “Jejak Penyebaran Islam di Peradong; Studi Terhadap Manuskrip dan Makan Haji Sulaiman” dalam Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal tahun 2018, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, 2018, p. 156 dan p. 195 Baried, Siti Baroroh, dkk. 1994. Pengantar Ilmu Filologi. Jakarta Pusat Pembinaan dan Penggunaan Bahasa, Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 103 dan naskah. Teks mengacu kepada kandungan naskah yang bersifat abstrak, sedangkan naskah adalah sesuatu yang kongkret, yang dapat dijamah dan diamati. Naskah ditulis dalam berbagai bahasa, baik bahasa yang pernah digunakan pada kurun waktu tertentu, maupun bahasa yang masih digunakan pada suatu daerah atau kelompok etnis tertentu di seluruh Nusantara. Dengan demikian, ada juga naskah- naskah yang menggunakan bahasa-bahasa yang terdapat di Nusantara seperti bahasa Jawa, Sunda, Melayu dan Bugis. Naskah-naskah Nusantara biasanya ditulis tangan dalam aksara non-Latin berbahasa daerah tertentu. Kajian filologi terhadap naskah-naskah Nusantara bertujuan untuk menyunting, membahas serta menganalisis isi. Pada awalnya tujuannya hanya untuk penyuntingan menggunakan metode intuitif atau diplomatif. Hasil suntingan berupa teks dalam bahasa asli. Selanjutnya, naskah disunting dalam bentuk tansliterasi dalam huruf Latin. Suntingan naskah disertai terjemahan dalam bahasa asing. Pada abad ke-20 suntingan naskah mulai diterbitkan dan disertai dalam bahasa asing. Di samping penerbitan suntingan naskah, telaah naskah dilakukan dengan tujuan pembahasan isi. Pada periode mutakhir mulai dirintis telaah naskah Nusantara dengan analisis ilmu sastra Barat dan pada dekade berikutnya dilakukan penelitian dengan menggunakan analisis intelektual. Tersedianya naskah Nusantara juga mendorong minat para penyusun kamus untuk menyusun kamus bahasa-bahasa aksara adalah proses pergantian tulisan ke bahasa atau abjad yang mudah dimengerti. Selanjutnya menurut Nurizzatitransliterasi dalam konteks filologi berarti alih aksara, mengganti jenis tulisan naskah dari abjad yang satu ke abjad yang lain tanpa mengubah susunan kata atau isi naskah tersebut. Transliterasi sangat penting untuk memperkenalkan teks-teks lama yang menggunakan tulisan daerah yang sekarang tidak kenal lagi dengan tulisan daerah tersebut. Mengubah teks dari ejaan ke dalam ejaan yang lain dengan tujuan menyarankan lafal bunyi unsur bahasa yang yang berhasil ditemukan, khusus di wilayah Bangka tersebar di beberapa kampung. Naskah-naskah ini lebih banyak tentang pengajaran agama Islam Baried, Siti Baroroh, dkk. Pengantar Ilmu Filologi. Jakarta Pusat Pembinaan dan Penggunaan Bahasa, 1994, p. 50-54 Nurizzati. Filologi Teori dan Prosedur Penelitiannya, Padang FBS UNP, 2014, p. 118 Baried, Siti Baroroh, dkk., p. 63-64 Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 104 yang memang menjadi agama mayoritas penduduk Bangka. Naskah tersebut berisi tentang ilmu tauhid, sifat 20, dan tata cara ibadah termasuk masalah sembahyang shalat, shalawat, do’a-do’a, jampi atau azimat, hikayat nabi mi’raj, dan lainnya. Naskah-naskah ini ditulis dalam tulisan arab berbahasa melayu arab jawi. Upaya alih aksara ini dilakukan salah satunya adalah agar isi dari naskah tersebut tidak hanya dapat dibaca dan dipahami oleh mereka yang mampu membaca teks arab melayu saja. Dalam kajian ini, metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif yang difokuskan pada bidang filologi. Objek penelitian ini adalah teks manuskrip salinan Haji Sulaiman yang berjudul Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah. Naskah ini merupakan naskah tulis tangan. Selanjutnya tahap kajian dilakukan dengan tiga tahap; pertama tahap pengumpulan data berupa inventarisasi naskah, yakni dengan melakukan studi kepustakaan dan studi lapangan, kedua mendiskripsikan naskah dengan metode deskriptif, dan ketiga melakukan alih aksara atau trasliterasi. Manuskrip Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah Salinan Haji Sulaiman Sumber foto dokumentasi Suryan Masrin, 2020 Mendiskripsikan naskah dengan pola yang sama, yaitu nomor naskah, ukuran naskah, keadaan, tulisan, bahasa, kolopon, dan garis besar isi cerita. Lihat Dedi Supriadi, Aplikasi Metode Penelitian Filologi, Bandung Pustaka Rahmat, 2011, p. 12 Transliterasi adalah penggantian atau pengalihan huruf demi huruf dari abjab yang satu ke abjad yang lainnya. Istilah lainnya adalah transkripsi, pengubahan teks dari ejaan satu yang ke ejaan yang lain, atau penggantian pengalihan teks lisan rekaman ke dalam teks tertulis. Lihat Dedi Supriadi, Aplikasi Metode Penelitian Filologi, p. 14 Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 105 B. Pembahasan 1. Deskripsi Naskah Teks Manuskrip Salinan Haji Sulaiman; Pahala Membaca dan Makna Huruf FatihahMendeskripsikan naskah, yakni melakukan identifikasi baik terhadap kondisi fisik naskah, isi teks maupun identitas pengarang dan penyalinnya dengan tujuan untuk menghasilkan sebuah deskripsi naskah dan teks secara utuh. Menurut Oman dalam mendeskripsikan naskah harus memiliki poin-poin seperti judul naskah, tempat penyimpanan naskah, nomor naskah, ukuran naskah, jumlah halaman, baris, aksara, bahasa dalam naskah, kertas dan isi naskah, cap kertas, kolofon, pengarang, penyalin, tempat dan tanggal penulisan naskah, keadaan naskah serta penentuan usia naskah. a. Judul Naskah Mengenai judul manuskrip ini, tidak ada secara khusus dicantumkan, baik dalam bagian kolofon naskah ataupun di luar kolofon. Namun dari kandungan dan isi di bagian awal pada halaman penomoran 1 yang tertulis dapat diambil simpulan bahwa manuskrip ini diberi judul Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah salinan oleh Haji Sulaiman. Naskah ini kemudian disingkat dengan PM2HF. b. Tempat penyimpanan Naskah Tempat penyimpanan dapat berupa nama lembaga yayasan, museum, perpustakaan, surau, masjid, dan kantor atau perorangan. Penyimpanan naskah PM2HF salinan Haji Sulaiman ini berada di kediaman Atok UluAbdullah Iman, yang kini dirawat dan dijaga oleh anaknya di kampung Peradong Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan dibungkus dengan kantong plastik kemudian disimpan di dalam tas kain. Naskah tersebut tidak memiliki penjagaan khsusus, hanya disimpan dan digantung di dinding rumah. Oman Fathurraman, Filologi Indonesia; Teori dan Metode, Jakarta Prenadamedia Grup, 2015, p. 77. Lihat di kolofon naskah pada halaman 1 dalam penomoran yang diisi dalam manuskrip. Dalam manuskrip sebenarnya tidak tercantum nama Haji Sulaiman, namun nama tersebut penulis berikan karena manuskrip tersebut merupakan salinan yang ditulis oleh Haji Sulaiman yang merujuk pada kategori tulisan beliau yang lain. Juga manuskrip ini merupakan koleksi warisan dari beliau kepada anak keturunannya. Sri Wulan Rujiati, Kodikologi Melayu di Indoneia, Depok Lembaran Sastra, 1994, p. 38. Panggilan dengan sebutan Atok Ulu karena dulu beliau sebagai penghulu kampung. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 106 c. Nomor Naskah Nomor inventarisasi naskah ini tidak ada, karena naskah ini disimpan dan dipegang oleh perorangan pribadi atau masyarakat. d. Ukuran Naskah Naskah PM2HF salinan Haji Sulaiman setelah dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat ukur, naskah ini memiliki panjang 16 cm dan lebar 9,5 cm. Adapun jarak atau spasi dalam naskah ini yaitu 2 cm, untuk ukuran margins kanan berukuran 2/0,5 cm, margins kiri 2/0,5 cm, bagian bawah 2,5 cm dan bagian atas 2 cm. Naskah tidak memiliki benang dan tidak memiliki kuras12. e. Jumlah Halaman dan Baris Untuk halaman naskah PM2HF yakni 41 halaman berdasarkan isi inti naskah. Dalam penulisan penomoran halaman ada yang keliru, sehingga penghitungan dilakukan berdasarkan hitungan manual jumlah halaman, ada 1 halaman yang kosong, dan ada 1 halaman muka yang ada tulisan. Naskah ini memiliki cover, tetapi tidak ada informasi atau tulisan. Untuk baris rata-rata dalam naskah berjumlah 11 baris perhalaman. f. Aksara dan Bahasa dalam Naskah Aksara naskah dalam kajian ini adalah beraksara arab berbahasa melayu Jawi atau dalam sebutan lokal Arab Melayu dan aksara arab berbahasa arab. Aksara arab yang berbahasa arab biasanya digunakan untuk mengutip dalil dari al-qur'an maupun hadits Nabi, serta do'a-do'a dan penjelasan penting, sedangkan untuk aksara arab berbahasa melayu digunakan untuk penulisan isi naskah. g. Kertas dan isi Naskah Kertas yang digunakan dalam pembuatan naskah ini merupakan kertas hasil produksi pabrik eropa, memiliki cap kertas dengan gambar gajah dan pohon kurma. Untuk tulisan aksara berbasa arab atau hal yang penting digunakan dengan tinta warna merah, sedangkan untuk aksara melayu dengan tinta warna hitam. Naskah ini berisi tentang pahala membaca Fatihah di dalam Sembahyang lima waktu, nama-nama Fatihah, tujuh huruf yang tidak boleh ada dalam membaca Fatihah, makna Pengukuran pada tanggal 3 Februari 2021. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 107 huruf di dalam Fatihah, termasuk juga huruf-huruf hijaiyah disebut do'a alif yang 30, serta arti per-ayat Fatihah. h. Pengarang, Penyalin, Tempat, dan Tanggal Penulisan Naskah Nama Pengarang naskah PM2HF belum diketahui hingga tulisan ini dituangkan, namun dari penelusuran penulis dengan melihat tipe dan ciri tulisan, penulis mengambil kesimpulan bahwa penyalin naskah ini adalah Haji Sulaiman. Hal ini juga dipastikan karena naskah tersebut merupakan koleksi beliau yang kemudian diturunkan ke generasi berikutnya atau anak keturunannya. Naskah ini tidak menyebutkan tempat tersalinnya, sebagaimana tertulis pada kolofon naskah, hanya yang tercantum angka tahun hijriyah 1327, jika dikonversi ke masehi berangka 1906. “…maka tersebut barangsiapa sudah mengaji akil ini barulah dikatakan tahu membaca Fatihatul kitab boleh makan bertamat serta gurunya yang mengajarnya dengan suka hatinya berbuat sedekah kepada gurunya mursyidin adanya 1327” i. Keadaan naskah Kondisi Naskah, baik buruknya harus diutarakan tanpa mendominasi satu pihak dan juga tidak memberikan komentar kalau kondisi naskah adalah baik ataupun buruk PM2HF salinan Haji Sulaiman dan utuh dapat terbaca meskipun ada beberapa yang tidak terbaca disebabkan oleh terhimpit lipatan bagian tengah naskah yang spasi- nya merapat ke bagian tengah tersebut, tulisan dan isi naskah lengkap. j. Pemilik Naskah dan Perolehan Naskah Naskah PM2HF salinan Haji Sulaiman ini adalah koleksi Atok Ulu yang tersimpan di kediaman beliau di kampung Peradong. Naskah ini awalnya berada di Masjid Baitul Mukmininkampung Peradong bersama dengan beberapa naskah lainnya, termasuk naskah khutbah. Akil berakal/dewasa/Wakil? Lihat Sri Wulan, Kodikologi Melayu di Indonesia, p. 41 Dahulu dengan penyebutan surau, didirikan oleh Haji Sulaiman pada sekitar tahun 1875, lihat Suryan, “Jejak Penyebaran Islam di Peradong; Studi Terhadap Manuskrip dan Makan Haji Sulaiman”, p. 158 Wawancara dengan Mang Kiru, Peradong tanggal 4 Desember 2020 Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 108 k. Watermaks cap kertas Watermark menurut Mary lynn Ritzenthaler merupakan simbol atau gambar yang terdapat pada kertas yang dapat terlihat jika kertas tersebut diterawang ke arah cahaya. Di sisi lain watermaks berfungsi sebagai lambang pabrik pembuatan kertas yaitu dengan memakai cap kertas sehngga dapat diketahui pada tahun berapa kertas tersebut di produksi. Pada naskah PM2HF salinan Haji Sulaiman ini terdapat watermark dan countermark yang dapat dilihat, yakni gambar gajah dan pohon kurma. l. Umur Naskah Mengetahui Umur naskah adalah bagian dari kewajiban seorang filolog. Cara mengetahuinya bisa lewat kolofon ataupun cap kertas. Naskah PM2HF salinan Haji Sulaiman ini memiliki kolofon yang jelas yaitu ditulis angka tahun 1327 Hijriyah atau 1906 Masehi. Hingga laporan ini disusun, berarti umur naskah ini adalah seratus lima belas 115 tahun. Pernyataan ini berdasarkan kolofon yang tertera dalam Kolofon Kolofon adalah catatan waktu penulisan naskah, umumnya kolofon terletak pada awal atau akhir naskah atau terbitan. Untuk mengetahui sebuah identitas naskah maka kolofon bagian tidak bisa terpisahkan. Untuk naskah PM2HF salinan Haji Sulaiman terdapat kolofon di akhir naskah yaitu ditulis angka tahun 1327, sebagaimana tertulis berikut “…maka tersebut barangsiapa sudah mengaji akil ini barulah dikatakan tahu membaca Fatihatul kitab boleh makan bertamat serta gurunya yang mengajarnya dengan suka hatinya berbuat sedekah kepada gurunya mursyidin adanya 1327” Mary lynn Ritzenthaler, Preserving Archives & Manuscripts, Chicago Society of American Archivists, 1993, p. 158 Angka tahun terselesainya penulisan 1327, jika dikonversikan ke masehi + tahun 1906 dengan menggunakan rumus manual 1442-1327=115, 2021-115=1906. Akil berakal/dewasa/Wakil? Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 109 Kolofon yang menerangkan angka tahun terselesainya penulisan mansukrip PM2HF 1327 Sumber foto Suryan Masrin, 2020 2. Pedoman Alih Aksara teks Manuskrip Salinan Haji Sulaiman; Pahala Membaca dan Makna Huruf FatihahAlih bahasa merupakan pergantian bahasa dari bahasa lama arkhais yang terdapat di dalam naskah ke dalam bahasa yang diketahui dan digunakan oleh masyarakat zaman sekarang. Tujuan utama alih bahasa adalah menjembatani teks lama dengan pembaca dan mendokumentasikan naskah-naskah tersebut agar isi yang terdapat dalam naskah yang berupa ilmu pengetahuan serta kebudayaan dapat dipahami oleh masyarakat sehingga masyarakat dapat mengetahui adat, tradisi dan kebudayaan di masa lampau. Naskah PM2HF ini menggunakan aksara jawi atau aksara arab berbahasa melayu atau arab gundul sebutan lokal. Aksara arab jawi ini adalah modifikasi arab yang disesuaikan dengan bahasa melayu. Aksara tambahan itu ialah “ca” چ, “ng” ڠ, “pa” ف, “g” ڬ, dan “nya” ث /پ. Bentuk tempat aksaranya sama dengan aksara Arab namun ditambahkan dengan beberapa titik sebagai pembeda bunyi dan fungsinya. Ini disebababkan karena sistem fonologi bahasa Melayu tidak sama dengan sistem fonologi bahasa Arab, maka digunakan bantuan titik diakritik untuk menyatakan bunyi bahasa yang tidak ada di dalam bahasa Arab. Oleh karenanya, tidak semua huruf Arab dapat digunakan secara tepat untuk menuliskan bahasa Melayu, kecuali dengan melakukan beberapa penambahan titik dengan tidak mengubah bentuk huruf asalnya, seperti huruf p- Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 110 c-g-ng-ny. Contohnya lain ketika dalam penulisan ka’ terkadang bila diakhir kata ditulis dengan ک dengan tanpa ada titik yang menunjukkan ia sebagai huruf g’, missal dalam penulisan Bangka بڠک Secara umum, pedoman alih aksara yang digunakan dalam kajian alih aksara ini adalah sebagai berikut 1. Penomoran halaman dalam alih aksara naskah ini menggunakan tanda garis miring dua buah dan tanda kurung yang ditebalkan //. seperti; 2. Kata atau fonem yang berada dalam kurung merupakan tambahan dari penulis. 3. Kalimat yang dicetak miring dan berwarna merah dalam alih aksara ini, dalam naskahnya bertinta merah juga berbahasa arab dan atau kata yang penting. 4. Pengelompokan kalimat yang memperlihatkan kesatuan gagasan disatukan dalam satu paragraf. 5. Penyajian teks dibuat dengan cara memisahkan huruf berdasarkan pemisahan kata sesuai dengan ungkapan bahasanya dalam huruf Latin misalnya diatas menjadi di atas. 6. Kata yang menunjukkan ciri ragam bahasa lama tidak dialihbahasakan melainkan tetap ditulis sesuai dengan bentuk aslinya dan dicetak tebal. 7. Penulisan kata-kata yang tidak menunjukkan ciri bahasa lama, diberikan penjelasan dalam catatan kaki yang penulisannya disesuaikan berdasarkan ketentuan menurut EBI, misalnya dalam penulisan kata ulang yang menggunakan angka 2 pada kata orang2 maka ditulis dengan kata orang-orang atau kata lainnya yang kurang huruf kemudian disempurnakan, misal dinugerahi menjadi dianugerahi. Ellya Roza, “Aksara Arab-Melayu di Nusantara dan Sumbangsihnya dalam Pengembangan Khazanah Intelektual”, Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam Vol. 13, No. 1, Mei 2017 p. 187 Lihat Suryan, “Durahim bin Tahir 1922-1998; Rekam Jejak Penulis Manuskrip Aksara Arab Melayu dari Kampung Peradong” dalam Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, 2019, p. 99 Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 111 8. Variasi ejaan antara s dan sy, h dan kh, yang diawal dan ditengah yang merupakan ejaan bahasa Melayu tetap dipertahankan seperti bentuk aslinya misalnya syaithan dan khabar. 9. Hampir Semua naskah melayu tidak menggunakan tanda baca berupa titik, koma, dan sebagaimanya, maka di sini penulis memberi tanda baca berupa titik dan paragraf. 3. Alih Aksara Teks Manuskrip Salinan Haji Sulaiman; Pahala Membaca dan Makna Huruf FatihahLinurihi may yasyaa u wayad ribu Allahu wal amtsaalu linnaasi wa atallahu bikulli syaiin alimun Alhamdulillah Alladzi nurul qalbi binuril ma'ri- fati 'alaamu yaj'alni dhala rabbi yassir wala tu'assir yaa kariim Allahumma Ya rabbi zidni 'ilma fiika minha yuuran ya tuhanku tambahi ilmu ku supaya mengenal kan dikau hal. muka awal Bismillahirrahmanirrahim, alhamdulillahirabbil’alamin, bahwa ini ini faedah telah bersabda nabi Sallallahu Alaihissallam firman Allah ta’ala Azza Wa Jalla tiada dapat dikira-kira kan pahalanya membaca Fatihah di dalam sembahyang lima waktu itu bahwasannya Allah Subhanahu Wa Ta’ala menamai dia “Sab’an minal matsani” karena iya tempat turunnya setengah di Mekah dan setengahnya di Madinah, pertama-tama namanyafatihatul kitab kedua namanya Ummul Qur’an// ketiga namanya Dalam beberapa sumber disebutkan ada bebrapa pendapat mengenai jumlah sebenarnya nama lain dari al-Fatihah. Imam as-Suyuti dalam karyanya al Itqan fii ulumi al qur’an menyebutkan sekitar dua puluhan nama. Sedangkan al Fairuz Abadi dalam karyanya Basair dzawit tamyiz fii lataifi al kitab al aziz berpendapat hamper tiga puluh nama. Dalam pembahasan ini disebutkan hanya tujuh nama saja, sebagaimana yang sering disebutkan. Lihat diakses Sabtu, 30 Januari 2021 Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 112 Ummul Kitab keempat namanya Sab’an minal matsani kelima namanya syafaat keenam namanya qur’an al adzim tujuh doa Ikhsan maka berkata Hasan Basri adapun huruf yang tiada boleh masuk di dalam membaca Fatihah itu tujuh huruf kiranya nama neraka pertama huruf Tsa’ seperti firman Allah ta’ala “Laa tad’ul yauma tsuburan” dan kedua huruf Jim’ firman Allah ta’ala “Wa a’tadna jahannam lilkaafirin” artinya tempat bagi segala kafir yang// ingkar kami sediakan dan dan ketiga huruf 'Kha' firman Allah ta'ala "Khadzuhu fakhaluuh" artinya daripada sangatlah murkanya Allah ta'ala kepada segala hambanya yang tiada menurut perintahnya dan keempat huruf 'Zai' firman Allah ta'ala "Min zaqqumin" artinya yaitu makanan isi neraka daripada buah- buah yang amat pahit kayu yang berduri segala binatang tiada suka makanan karena sangat pahit daripada empedu kelima 'Syin' firman Allah ta'ala "Syaraabum min hamiimin" artinya// yaitu minuman isi neraka dari pada air yang terlebih amat hangat daripada tembaga yang hancur dan keenam huruf 'Zha' firman Allah ta'ala “Zhilaalan zhaliilan" artinya dimasukkan ke dalamnya segala orang yang dzalim dan murtad tempat yang gelap gulita dan ketujuh huruf 'Fa' yaitu daripada perceraian daripadanya rahmat Allah ta'ala maka firman Allah ta'ala "Fadzuuqu falan naziidukum illa 'adzaban" maka barangsiapa membaca Fatihah dengan sempurna// bacaannya maka terpeliharalah daripada tujuh pengikut neraka. Adapun Fatihah itu seratus dua puluh empat huruf, bahwasanya bilangan sekalian nabi itu seratus ribu dan dua puluh ribu dan empat ribu, maka barangsiapa membaca akan dia Fatihah itu di dalam sembahyang maka dinugerahi Allah ta'ala pahalanya mereka itu dan kemuliaan seperti alaihimus shalatu wassalam adalah riwayat Ibnu Mas'ud radhiallahu anhu katanya// Bismillahirrahmanirrahim itu sembilan belas hurufnya dan Malaikat zabaniyah yang menunggu neraka itu sembilan belas orang, maka barangsiapa membacakan dia terpelihara-lah daripadanya dan riwayat daripada sayyidina Muhammad shallallahu alaihi wasallam alhamdu ini lima hurufnya maka mem-fardu-kan Allah ta'ala atas umatnya nabi Muhammad sembahyang lima waktu dalam sehari semalam jangan tiada, maka barangsia membaca akan disurat-// kan Allah ta'ala baginya menambahi seperti pahala sembahyang lima waktu itu dan dan diampunkan Allah Ta'ala akan sekalian dosanya. Lillahi ini tiga hurufnya maka Dianugerahi Malaikat-malaikat yang membantu malaikat Malik dalam menyiksa orang kafir Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 113 dihubungkan iya dengan alhamdu itu jadilah dua lapanhurufnya, bahwasannya Allah ta'ala menjadikan Pintu Surga itu dua lapan pintu dan barangsiapa membaca akan dia di dalam sembahyang, diugerahkan Allah ta'ala surga yang delapan itu, dimasukkan Allah ta’ala// ia kedalamnya dengan karunia-Nya dan kemuliaan- Nya yang tiada dapat dikira-kira kan rahmatnya. Rabbill'alamin sepuluh hurufnya maka diperhubungkan ia dengan yang delapan itu jadilah delapan belas huruf, maka bahwasanya Allah ta'ala menjadikan delapan belas ribu alam seperti dunia ini besarnya, maka barangsiapa membaca akan dia di dalam sembahyang dinugerahi Allah ta'ala pahalanya sebilang-bilang alam yang delapan belas ribu itu. Arrahman// ini enam hurufnya maka diperhubungkan dengan delapan belas jadilah dua puluh empat hurufnya bahwasannya Allah ta'ala menjadikan pada sehari semalam itu dua puluh empat jam, maka barangsiapa membaca dia di dalam sembahyang yang diampuni Allah ta’ala dosanya yang diperbuat didalam siangnya dan malamnya dn dinugerahi Allah ta’ala pahalanya sekalian jam itu. Arrahim enam hurufnya maka ditambahkan kepada yang dua puluh empat// jadilah iya tiga puluh hurufnya maka bahwasanya Allah ta'ala menjadikan titian shiratal mustaqim itu perjalanan panjangnya tiga puluh ribu tahun, maka barangsiapa membaca akan dia di dalam sembahyang maka dianugerahi Allah ta’ala terlalu pantas ia meniti seperti kilat tiada iya mendapat dengan sesuatu itu hal lalu atasnya itu. Maalikiyaumiddin itu dua belas hurufnya maka ditambah// kan segala hurufnya itu menjadi empat puluh dua hurufnya maka bahwasannya Allah ta'ala menjadikan bilangan segala bulan dalam setahun dua belas bulan, maka barangsiapa membaca akan dia di dalam sembahyang diampuni Allah ta'ala segala dosanya yang diperbuatnya di dalam tahun itu Iyaakana'budu itu delapan hurufnya maka ditambahkan segala hurufnya itu menjadi lima puluh hurufnya maka bahwasanya// Allah ta'ala menjadikan sehari di akhirat itu adalah kira-kiranya hari di dunia lima puluh ribu tahun Lamanya maka barangsiapa membaca akan dia di dalam sembahyang dipelihara kan Allah ta’ala daripada haruhara pada hari itu dinugerahi Maksudnya dua puluh delapan dianugerahkan dianugerahi dianugerahi Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 114 Allah ta’ala pahalanya sekalian hari itu. Wa iyyaka nasta'in ini sebelas hurufnya maka ditambahkan segala hurufnya itu jadi enam puluh satu hurufnya, maka bahwasanya Allah ta'ala// menjadikan penjuru laut enam puluh satu laut antara langit dan bumi, maka barangsiapa membaca akan dia dalam sembahyang di surat kan akan pahalanya sebilang-bilang titian air laut itu dan dihapuskan Allah ta'ala akan kejahatannya dengan sebilang-bilang titik air laut itu. Ihdinash shiratal Mustaqim itu sembilan belas hurufnya maka ditambahkan segala hurufnya itu menjadi delapan puluh hurufnya, maka barangsiapa membacanya// di dalam sembahyang dimaafkan oleh Allah ta'ala delapan puluh kali dosanya berbuat zina, dan mengampuni Allah ta'ala bagi hadas junub nya. Shiratal ladzina an'amta 'alaihim itu sembilan belas hurufnya maka ditambahkan segala hurufnya jadi sembilan puluh sembilan hurufnya, maka bagi nama Allah ta'ala itu sembilan puluh sembilan asma al husna daripada segala nama Yang Maha Besar dan bagi tiap-tiap satu nama itu beberapa lah kelebihan dan derajat dan// maka barang siapa membaca akan dia dalam sembahyang dinugerahiAllah ta'ala pahalanya orang yang membaca sekalian nama Yang Maha Besar itu. Ghairil maghdubi 'alaihim lima belas hurufnya maka ditambahkan dengan segala hurufnya itu menjadi seratus empat belas hurufnya, maka bahwasannya Allah ta’ala menurunkan kitab atas rasulnya seratus empat belas kitab dan diturunkan Allah ta'ala Qur'an atas nabi kita Muhammad Rasulullah shallallahu// alaihi wasallam seratus empat belas surat, maka barangsiapa membaca akan dia dalam sembahyang dinugerahi Allah ta'ala akan dia pahala orang yang menghatamkan Qur'an dan pahala sekalian kitab diturunkan dari langit itu. Waladh dhaallin ini sepuluh hurufnya maka ditambahkan kepada huruf sekalian itu jadilah seratus dua puluh empat hurufnya, maka Allah ta'ala menjadikan saqti dua puluh empat ribu nabi, maka barangsiapa membaca// akan dia dalam sembahyang, memperkenankan Allah ta'ala baginya syafa'at daripada sekalian anbiya kulliha pada hari kiamat dan dianugerahi dianugerahi Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 115 menugerahiAllah ta'ala akan dia pahala mereka itu dan kemuliaan-Nya mereka itu, maka seolah-olah iya ziarah akan mereka itu dan berhadam akan dia. Aamiin ini empat hurufnya maka barang siapa ia membaca akan dia Fatihah maka disempurnakannya dengan aamiin, maka dimuliakan Allah ta’ala akan dia dengan empat// kemuliaan pertama melalukan Allah ta'ala akan dia di atas titian sirathal mustaqim itu seperti kilat yang tangkas dan kedua di sentosa-kan Allah ta'ala akan dia daripada api neraka jahanam dan ketiga dimasukkan oleh Allah ta'ala akan dia ke dalam surga dengan tiada di hisab dan keempat diperkenan Allah ta'ala baginya berpandangan dengan Tuhan-Nya dengan karunia-Nya dan kemuliaan-Nya serta rahmat-Nya wallahu al haadi ila sabilar rasyad. hal. 19 Bismillahirrahmanirrahim alhamdulillahirabbilalamin pada nabi Allah Adam alaihissalam arrahmanirrahim pada nabi Allah Nuh alaihissalam malikiyaumiddin pada nabi Allah Sulaiman alaihissalam iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in pada nabi Allah Ibrahim ihdinasirathal Mustaqim pada nabi Allah Ayub shirathal ladzina pada nabi Allah Yunus alaihissalamalaihi wasallam an'amta alaihim pada nabi Allah Daud alaihissalam// hal. 20 ghairil maghdubi 'alaihim pada nabi Musa alaihissalam waladh dhaallin pada nabi Allah Isa alaihissalam Aamiin pada nabi Allah Muhammad Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Inilah nazamnya Fatihah Bismillahirahmanirahim alhamdulillahirabbil 'alamin musab bibi al asbabu arrahmanirrahim rahimil mukminina wa munzilul kitabi, malikiyaumiddin mulkuhu laa yafna wa// hal. 21 huwas sadidul iqab, iyyakanakbudu 'ibadatil khaaifiin minanniqami wasyaddatil 'adzabi, waiyyaka nasta'in isti'aanatu 'abdin mutawakkuli 'ala rabbil arbaabi, ihdinash shiratal mustaqim hidayati daawudal ladzi fii qultu haqqahu nifhimul ? 'abdu innahu awwaabi, shiratal ladzina an'amta 'alaihim ni'mad Dunya maqrunun ? bina'iimi yaumul hisab, ghairil maghdubi'alaihim alkufraatu wal jaahiduu-// hal. 22 na linuthqish ? shawaab, waladh dhaallin alladzina adhlaltahum hatta laa yafrifu al menganugerahi Hadam sama dengan khadam, artinya pelayan, orang gajian. Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, nazam adalah 1 puisi yang berasal dari Parsi, terdiri atas dua belas lirik, berirama dua-dua atau empat-empat, isinya perihal hamba sahaya istana yang setia dan budiman; 2 karangan. Me-na-zam-kan menyajakkan; mengarang; menggubah. Lihat diakses tanggal 5 Februari 2021. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 116 arbaabi, Aamiin alladzina aamanu wa 'amilush shalihati thuubalahum ? wahusnu ma'aab shallallahu alaihi wasallam wabarik ala 'an jamii'I al anbiyaai wal mursalin walhamdulillahi rabbil alamin. Tersebut ini makna Fatihah Bismillahirrahmanirrahim artinya dengan nama Allah Tuhanku yang amat// hal. 23 murah di negeri dunia ini dan yang amat mengasihani kepada segala hamba- Nya yang mukmin di dalam negeri akhirat kemudian daripada mati alhamdulillahirabbil'alamin artinya segala pujian bagi Allah ta'ala Tuhan kita dan Tuhan sekalian alam arrahmanirrahim artinya yang terlebih sangat murah dan kasihan-Nya malikiyaumiddin artinya yang menjadi raja pada hari yang kemudian iyyakanakbudu waiyyaka nasta'in artinya engkaulah Tuhan tempat kami sembah// hal. 24 mita’ minta tolong-kan sekalian hal ihdinash shiratal mustaqim artinya ya Tuhanku engkau tunjukkan kami jalan agamamu yang betul shiratal ladzina an'amta'alaihim artinya seperti jalan mereka yang telah awal yang telah engkau tunjuk mereka yang dahulu ghairil maghdubi'alaihim artinya yang lain daripada jalan orang yang engkau murkai waladh dhaallin artinya jalan segala Yahudi dan Nasrani dan zindiq// hal. 25 Aamiin artinya hai Tuhanku engkau perkenankanlah pita' pinta kami sekalian. Ini tersebut menyatakan nama syaitan … ? tujuh tempat jangan disebut di dalam fa… ? Jangan berubung berhubung jikalau diperubungkan diperhubungkan jadilah menyebut nama syaitan telah suka yang dia diajak berbuat abadi supaya jangan diterima Allah ta'ala sembahyangnya, pertama Alhamdulillah kedua hu rabbil 'alamin dan ketiga iyyakanakbudu keempat waiyyaka nasta'in dan kelima malikiyaumi// hal. 26 dan keenam an'amta 'alaihim dan ketujuh bi 'alaihim maka inilah dari pada permulaan membaca Fatihah hendaklah dengan dibaik-nya jangan tersalah, sebab Allah ta'ala menjadikan tujuh pitu pintu surga dan tujuh pitu pintu neraka, maka barangsiapa membaca Fatihah dengan betul hurufnya tiada kurang dan tiada lebih dengan tiada menyebut nama syaitan, maka masukkan surga dengan rahmat Tuhan dan barangsiapa membaca Fatihah dengan ghilat ? dan lahanya ?// hal. 27 dan ta'til tartil? serta menyebut syaitan niscaya masuklah iya ke dalam neraka yang tujuh pintu itu, maka sekalian kita wajib lah membaiki bacaan Fatihah-nya, demikianlah tersebut di Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 117 dalam kitab Maftul Jannah dan jikalau tinggal tasydiq-nya salah suatu empat belas tasydiq maka seperti menyembah berhala api itu halnya. Tersebut Rasulullah membaca Fatihah dengan satu ayat daripada bismillah// hal. 28 sampai waladh dhaallin maka disempurnakan dengan aamiin dan Abu Bakar Nasysyiddiq Ash-Shiddiq membaca Fatihah dua ayat disempurnakan dengan aamiin dan sayyidina Umar membaca Fatihah tiga ayat disempurnakan dengan aamiin dan sayyidina Usman membaca Fatihah lima ayat disempurnakan dengan aamiin dan sayyidina Ali membaca Fatihah tujuh ayat disempurnakannya dengan aamiin dan Abu Rairah Hurairah membaca Fatihah delapan ayat disempurnakan dengan aamiin menjadi lah// hal. 29 dan tiap-tiap hendaklah membaca Fatihah janganlah meninggalkan membaca a'udzubillahi minasyaitanirrajim artinya berlindunglah aku kepada Allah daripadanya fitnah syaitan yang suka kena rajam, kemudian disempurnakan dengan aamiin dan tiap-tiap membaca Fatihah dengan ayat dibuanglah garisnya dan jikalau membacanya dengan 1 nafas maka hendaklah disebutnya barisnya di atas atau di bawah atau di hadapan// hal. 30 maka hendaklah nyata segala hurufnya seratus dua puluh empat delapan dengan huruf aamiin yang sunat muakat, maka telah berkata sayyidina Ali radiallahu'anhu wajhah, jikalau aku suratkan perkaranya di dalam satu Fatihah itu dengan tujuh ayat berat membawa kitabnya akan tetapi sekurangnyalah wajiblah diketahui oleh yang membaca Fatihah serta menthahqik-kan maknanya di dalam hati kita.// hal. 31 Ini tersebut do'anya Alif yang tiga puluh Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammadiw wa'ala aalihi sayyidina Muhammadin ya Karim bismillahirahmanirahim alhamdulillahirabbilalamin astaghfirullahal 'azhim alif awal Muhammad sallallahu alaihi wasallam ba' berkat Muhammad sallallahulahu alaihi wasallam ta' tawakkal Muhammad shallallahu alaihi wasallam tsa' tsawab Muhammad shallallahu alaihi wasallam jim jama'ati Muhammad shallallahu alaihi wasallam ha' habib Muhammad shallallahu alaihi wasallam kha' khalaq// hal. 32 Muhammad shallallahu alaihi wasallam dal dalil Muhammad shallallahu alaihi wasallam dzal dzikirMuhammad shallallahu alaihi wasallam ra' rahmat Muhammad shallallahu alaihi wasallam zai zamzam Muhammad Harakatnya atau tanda baca Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 118 shallallahu alaihi wasallam sin salam Muhammad shallallahu alaihi wasallam syin syukur Muhammad shallallahu alaihi wasallam shad shabar Muhammad shallallahu alaihi wasallam dhad dhalah Muhammad shallallahu alaihi wasallam tha' tha'at Muhammad shallallahu alaihi wasallam zha' zhuhur Muhammad shallallahu alaihi wasallam 'ain 'ilmu// hal. 33 Muhammad shallallahu alaihi wasallam ghin ghaini Muhammad shallallahu alaihi wasallam fa' faqir Muhammad shallallahu alaihi wasallam kaf karomah Muhammad shallallahu alaihi wasallam qaf qadirun Muhammad shallallahu alaihi wasallam lam lillah Muhammad shallallahu alaihi wasallam min maa liyah Muhammad shallallahu alaihi wasallam nun nur Muhammad shallallahu alaihi wasallam waw wahidMuhammadshallallahu alaihi wasallam ha' hayat itu Muhammad shallallahu alaihi wasallam lam alif suara Muhammad shallallahu alaihi wasallam hamzah kalam// hal. 35 Muhammad shallallahu alaihi wasallam ya' yasin Muhammad shallallahu alaihi wasallam yaa rabbil 'alamin Muhammad shallallahu alaihi wasallam dahulu Allah Muhammad shallallahu alaihi wasallam wabadah ? Muhammad shallallahu alaihi wasallam Allahumma shalli 'ala Muhammad berkata syeh tsumma tsumma Muhammad shallallahu alaihi wasallam ilahi bihurmati abii nu Adam shallallahu alaihi wa sallam ilaihi bihurmati ummii nu Hawa shallallahu alaihi wasallam ilahi bihurmati wasallim wasallim 'ala sayyidina Muhammad// hal. 36 Muhammadiw wa'ala aalihi sayyidina Muhammadiw washahbihi ajma'in alhamdulillahi rabbil alamin. Dan sunat tiap-tiap hendak membaca Qur'an atau sudahnya. Assalamualaika ya sayyidina Utsmanubnu Affan assalamualaika ya manis tahabbatu minka malaaikata arrahman assalamu’alaika ya man zuyyinal qur'ana bitila watihi wanurul mihrabi bi imaa matihi wasiraajallahu ta'ala fil jannatis salamu 'alaika ya tsa-// hal. 37 litsul khulafa irrasidin radiyallahu ta'ala 'anka wa ardhaaka ahsanar ridha waja'alal jannata manzilaka wamaskanaka wamuhallaka wamaalikas salamu 'alaika warahmatullahi wa barakatuhu. Dan apabila hendak membaca Qur'an lebih dahulu A'udzubillahis sami'il 'alimi minasyaitanirrajimrRabbi a'udzubika min hamazatis syayaatin wa a'udzubika rabbi an yahdhurun// hal. 38 artinya aku memita'peliharakan dengan Allah dikau yang mendengar lagi mengetahui daripada syaitan yang Mimita’ atau mita’ artinya meminta - minta Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 119 kena rajam hai Tuhanku aku mita' peliharakan dengan dikau daripada was wassyaitan dan aku memita' peliharakan dengan dikau daripada bahwa ia hadir akan daku. Sabda nabi shallallahu alaihi wasallam apabila membaca Qur'an maka hendaklah meratab dan menangis, sebab tatkala diturunkan kepada Rasulullah// hal. 39 dari lauh mahfudz iyalah menangis sebab kalau dipikir akan oleh umat nabi Muhammad astaghfirullahal 'alim laa haula walaa quwwata billahil 'aliyil azhim. Kemudian maka tiap-tiap sudah membaca nya Qur'an hendaklah membaca do’a ini sekurangnya Allahummar hamni bilqur'an waj'alahu imamaw wanuraw wahudaw warahmah Allahumma dzakkirni minhu ma nasitu wa'allimni minhu ma jahiltu warzuqni tila watihi// hal. 40 anaa allaili waathra fannahar waj'alahu hujatal li ya rabbil 'alamin. Artinya hai Tuhanku beri olehmu Rahmat akan daku dengan Qur'an ini dan jadikan olehmu akan dia bagiku imam yang aku ikut akan segala hukumnya itu dan jadikan olehmu bagiku akan dia nur di dalam hatiku dan martabatku dan rahmat bagiku hai Tuhanku ingatkan olehmu akan daku daripadanya itu barang yang aku lupakan akan dia dan ajari olehmu// hal. 41 akan daku pada barang yang jahal-ku dan beri olehmu rezeki akan daku akan membaca akan dia pada tiap-tiap malam dan tiap-tiap hari dan jadikan olehmu akan Qur'an itu dalil bagiku hai Tuhanku sekalian alam, maka tersebut barangsiapa sudah mengaji …kil ini barulah dikatakan tahu membaca Fatihatul kitabboleh makan bertamat serta gurunya yang mengajarnya dengan suka hatinya berbuat sedekah kepada gurunya mursyidin adanya 1327. C. Penutup Naskah Teks manuskrip Pahala Membaca dan Makna Huruf Fatihah PM2HF Salinan Haji Sulaiman adalah teks yang menceritakan tentang menceritakan pahala membaca Fatihah di dalam Sembahyang lima waktu, nama-nama Fatihah, tujuh huruf yang tidak boleh ada dalam membaca Fatihah, makna huruf di dalam Fatihah, termasuk juga huruf-huruf hijaiyah disebut do’a alif yang 30, serta artinya per-ayat Fatihah. Ragu-ragu, keraguan Bodoh, kebodohan wakil? Angka tahun terselesainya penulisan 1327, jika dikonversikan ke masehi + tahun 1906 dengan menggunakan rumus manual 1442-1327=115, 2021-115=1906. Selesai mengalihkan aksara ini kepada hari Senin tanggal 13 Jumadil akhir 1442 Senin, 25 Januari 2021 di kampong Jebu Laut Parittiga Bangka Barat oleh turunan kelima Haji Sulaiman, Suryan bin Masrin bin Masdar bin Bujang Amat Peradong adanya. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 120 Aksara yang digunakan pada teks PM2HF adalah aksara Arab-Melayu Jawi, sedangkan bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu. Naskah ini dikategorikan sebagai naskah kitab dan cara penceritaannya berbentuk prosa. Alih aksara terhadap teks PM2HF dilakukan dari aksara Arab- Melayu ke aksara Latin dengan tetap mempertahankan cirri-ciri bahasa lama arkhais. Alih aksara dilakukan dengan berpedoman kepada pedoman alih aksara dan tabel bentuk-bentuk huruf Arab-Melayu yang dikemukakan Hollander. Dalam naskah ini terdapat kata-kata arkhais kuno yang sudah tidak diketahui oleh masyarakat. Kata-kata tersebut tetap ditulis sebagaimana adanya, dengan tujuan untuk mempertahankan kata-kata yang menunjukkan ciri ragam bahasa lama. Semoga setelah dialih-aksarakan ini, ke depan ada yang mendalami dan mengkaji lebih lanjut, terlebih berkaitan dengan sejarah jejak penyebaran Islam di pulau Bangka. Tidak hanya memperkaya referensi yang bersumber dari sejarah lokal, namun juga membantu memperkokoh akar kultur masyarakay melayu Bangka. Jurnal Dakwah dan Pengembangan Sosial Kemanusiaan Vol. 12, no. 1 2021, pp. 101-120. DOI 121 DAFTAR PUSTAKA Baried, Siti Baroroh, dkk. Pengantar Ilmu Filologi. Jakarta Pusat Pembinaan dan Penggunaan Bahasa, 1994. Fathurraman, Oman. Filologi Indonesia; Teori dan Metode, Jakarta Prenadamedia Grup, 2015. Nurizzati. Filologi Teori dan Prosedur Penelitiannya, Padang FBS UNP, 2014. Rujiati, Sri Wulan. Kodikologi Melayu di Indoneia, Depok Lembaran Sastra, 1994. Ritzenthaler, Mary Lynn. Preserving Archives & Manuscripts, Chicago Society of American Archivists, 1993. Roza, Ellya. “Aksara Arab-Melayu di Nusantara dan Sumbangsihnya dalam Pengembangan Khazanah Intelektual”, Tsaqafah Jurnal Peradaban Islam, Vol. 13, No. 1, Mei 2017. Supriadi, Dedi. Aplikasi Metode Penelitian Filologi, Bandung Pustaka Rahmat, 2011. Suryan. “Jejak Penyebaran Islam di Peradong; Studi Terhadap Manuskrip dan Makan Haji Sulaiman” dalam Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal tahun 2018, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, 2018. _________ . “Durahim bin Tahir 1922-1998; Rekam Jejak Penulis Manuskrip Aksara Arab Melayu dari Kampung Peradong” dalam Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal Tahun 2019, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, 2019. diakses tanggal 5 Februari 2021. diakses Sabtu, 30 Januari 2021. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this publication. Ellya RozaLiteracy is a tool of communication which could help people to know the natural surroundings without any real experience, but they could know the events of the past. As a relic, the literacy cannot be ignored. For example, the literacy of Arabic-Malay is a tool to write Malay language for the people who live in the archipelago. With the help of the Arab-Malay literacy, Moslem sholars, kiais, and teachers are able to produce real works that characterizes the traditional writing of citizens. The works of the past people implemented in Arabic-Malay and Malay are called Malay manuscripts. The number of Malay manuscripts is innumerable and has been saved by 28 countries in the world. The Malay manuscripts will not contribute to society nowadays if they are not read and the people do not understand their contents. Therefore, it is important to do a research for the existence of the Arab-Malay literacy in the archipelago. Moreover, the deep research is needed to know its role to read the Malay manuscripts which are ones of the intellectual treasures of the archipelago till the manuscripts can be understood by the people now. It is very necessary to do because the Arab-Malay literacy as a part of the archipelago culture has been "forgotten" for a long time. In studying the Arabic-Malay literacy existence and its role, the writer prefers using literatures. It means that this article focuses on library research because the analysis is directed to the books and writings related to the Pusat Pembinaan dan Penggunaan BahasaSiti BariedDkk BarorohPengantar IlmuFilologiBaried, Siti Baroroh, dkk. Pengantar Ilmu Filologi. Jakarta Pusat Pembinaan dan Penggunaan Bahasa, Melayu di IndoneiaSri RujiatiWulanRujiati, Sri Wulan. Kodikologi Melayu di Indoneia, Depok Lembaran Sastra, Archives & Manuscripts, Chicago Society of American ArchivistsMary RitzenthalerLynnRitzenthaler, Mary Lynn. Preserving Archives & Manuscripts, Chicago Society of American Archivists, Penyebaran Islam di Peradong; Studi Terhadap Manuskrip dan Makan Haji Sulaiman" dalam Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal tahun 2018, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka BaratSuryanSuryan. "Jejak Penyebaran Islam di Peradong; Studi Terhadap Manuskrip dan Makan Haji Sulaiman" dalam Kapita Selekta Penulisan Sejarah Lokal tahun 2018, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Barat, 2018.
7 (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Sumber: Kementrian Agama Republik Indonesia.
loading...Salah satu rahasia Surah Al-Fatihah, 7 huruf Hijaiyah tidak ada di dalamnya. Foto/Ist Muqoddam Thoriqoh Tijani dan Khuwaidim Zawiyah Tarbiyah At Tijaniyah Jakarta, KH Muhammad Yunus A Hamid mengungkap rahasia Surah Al-Fatihah dan keutamaannya. Sebagaimana Imam Al-Ghazali menyebutkan salah satu Hadis Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, beliau bersabda "Tiada shalat yang sah tanpa membaca surat Al-Fatihah ".Di dalam Surat Al-Fatihah terdapat banyak keutamaan. Di antaranya dijuluki dengan 3 nama yaitu 1 Faatihatul-kitaab pembuka Kitab Al-Qur'an , 2 Ummul Qur'an Induknya Al-Qur'an, 3 Sab'u-Matsani karena Surat Al-Fatihah turun kepada Nabi Muhammad sebanyak 2 kali, di Madinah dan di Makkah. Baca Juga Keutamaan dan Keistimewaan Surah Al-FatihahAdapun Rahasia Surat Al-Fatihah yang Tidak Terdapat 7 Huruf Hijaiyah1. Huruf ث = karena ث itu adalah nama sebuah kehancuranاسم الثبورBarang siapa yang membaca Surah Al-Fatihah dia selamat, terbebaskan dari kehancuran, Huruf ج = karena ج itu adalah nama sebuah neraka اسم الجهنمBarang siapa yang membaca surat Al-Fatihah dia akan selamat dari neraka Huruf خ = karena خ itu adalah nama sebuah rasa takut اسم الخوف Dan barang siapa yang membaca Surat Al-Fatihah, Allah Ta'ala pelihara dia dari rasa takut di hari Huruf ز = karena ز itu adalah nama sebuah makanan pohon di neraka اسم الزقومDan barang siapa yang membaca surat Al-Fatihah, Allah Ta'ala pelihara dia dari memakan makanan pohon di neraka, maksudnya dia tidak akan masuk Huruf ش = karena ش itu adalah nama sebuah daging panggang اسم الشوىBarang siapa yang membaca Surat Al-Fatihah, Allah Ta'ala haramkan jasadnya dari terbakar api Huruf ف = karena ف itu adalah nama sebuah perpisahan اسم الفراقBarang siapa yang membaca Surat Al-Fatihah, Allah Ta'ala tidak akan pisahkan dia dari orang orang yang dicintainya di hari Huruf ظ = karena ظ itu adalah nama sebuah neraka اسم اللظةBarang siapa yang membaca Surat Al-Fatihah, Allah Ta'ala pelihara dia dari masuk Neraka Jibril 'alaihissalam berkata kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. "Yaa Muhammad aku khawatir siksa yang akan menimpa umatmu. Ketika Surat Al-Fatihah turun, baru aku merasa tenang dan nyaman." Baca Juga Wallahu A'lamrhs
Alhamdulillah 28 November, Ahad yang lalu, pihak Yayasan Hubbulquran dengan kerjasama Surau Ar-Raudhah telah mengajurkan seminar MEMAHAMI HURUF HIJAIYAH MEMPERELOK AL-FATIHAH. Seminar ini dilaksanakan secara fizikal dan juga dalam talian. Seramai hampir 50 penyertaan telah mendaftarkan diri dalam seminar ini.
Picuture Source Surat Al Fatihah mengandung banyak keistimewaan di dalamnya. Selain disebut sebagai fatihatul kitab atau pembukaan kitab Al Quran, juga merupakan surat yang dibaca di setiap rakaat salat. Namun, tahukah kamu, dalam surat Al-Fatihah hanya ada tujuh huruf yang tidak tercantum pada surat tersebut, yaitu tsa, jim, kho, sai, syin, dzo, dan fa. Mengapa tujuh huruf tersebut tidak ada? Karena ketujuh huruf tersebut mengandung arti "azab/siksaan" diharapkan orang yang membaca surat Al-Fatihah juga terselamatkan dari segala macam siksaan dan terhindar dari memasuki JAHANNAM yang jumlah pintunya pun juga tujuh. الكتاب غرائب القرآن ورغائب الفرقان ج 1 - الصفحة 84المؤلف نظام الدين الحسن بن محمد بن حسين القمي النيسابوريومن فضائل هذه السورة أنه لم يوجد فيها الثاء وهو الثبور لا تدعوا اليوم ثبوراً واحداً وادعوا ثبوراً كثيراً [ الفرقان 14 ] والجيم وهو جهنم وإن جهنم لموعدهم أجمعين [ الحجر 43 ] والخاء وهو الخزي يوم لا يخزي الله النبي والذين آمنوا معه [ التحريم 8 ] والزاء وهو الزفير والزقوم .والشين وهو الشهيق لهم فيها زفير وشهيق [ هود 106 ] والظاء وهو لظى كلا إنها لظى [ المعارج 15 ] والفاء وهو الفراق ويوم تقوم الساعة يومئذ يتفرقون [ الروم 14 ] فلما أسقط الله تعالى من الفاتحة هذه الحروف الدالة على العذاب وهي بعدد أبواب جهنم لقوله تعالى لها سبعة أبواب لكل باب منهم جزء مقسوم [ الحجر 44 ] غلب على الظن أن من قرأ الفاتحة نجا من جهنم ودخول أبوابها وتخلص من دركات النار وعذابها . Diantara keistimewaan dan keutamaan surat ini adalah tidak terdapat huruf-huruf sebagai berikut didalamnya • Huruf TSA’ yang menandakan arti “kebinasaan” sebagaimana firman Allah, “Akan dikatakan kepada mereka "Jangan kamu sekalian mengharapkan satu kebinasaan, melainkan harapkanlah kebinasaan yang banyak." QS. 2514. • Huruf JIM yang menandakan arti “jahannam” sebagaimana firman Allah, “Dan sesungguhnya Jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka pengikut-pengikut setan semuanya.” QS. 1543. • Huruf KHA’ yang menandakan arti “kehinaan” sebagaimana firman Allah, “Pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia.” QS. 668. • Huruf ZA’ dan SYIN yang menandakan arti “malapetaka, pohon zaqquum dan rintihan”, sebagaimana firman Allah, “Adapun orang-orang yang celaka, maka tempatnya di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan dan menarik nafas dengan merintih.” QS. 11106. • HURUF DHA’ yang menandakan arti “api neraka yang bergejolak” sebagaimana firman Allah, “Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak.” QS. 7015. • Huruf FA’ yang menandakan arti “perpisahan” sebagaimana firman Allah, “Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka manusia berpisah-pisah.” QS. 3014. Dengan digugurkannya huruf-huruf yang menunjukkan azab tersebut, pada surat fatihah yang jumlahnya sesuai dengan jumlah pintu neraka jahannam yang tujuh, sebagaimana firman Allah, “Jahanam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tertentu dari mereka.” QS. 1544. Diharapkan bagi orang yang membaca surat fatihah dapat terselamatkan dari neraka Jahannam dan mendekati pintu-pintunya serta tersematkan dari segala bentuk siksa neraka. Gharaaib alQuraan wa Raghaaib al-Furqaan I/84 Wallaahu A'lamu Bis Showaab Artikel ini pernah tayang di
Darikesemuanya itu ada 7 huruf dari 28 huruf hijaiyah yang tidak masuk dalam al-Fatihah. Ada tujuh huruf hijaiyah yang tidak termaktub dalam surah Al-Fatihah yaitu ث ج خ ز ش ظ ق. Huruf huruf itu termasuk dalam huruf-huruf yang ada dalam surat al-Fatihah. Tapi jika ada udzur seperti lupa atau tidak tahu maka tidak merusak kesahan shalat.
PS2NI. 5oj8o1i3gl.pages.dev/4475oj8o1i3gl.pages.dev/5695oj8o1i3gl.pages.dev/1895oj8o1i3gl.pages.dev/5005oj8o1i3gl.pages.dev/4905oj8o1i3gl.pages.dev/3145oj8o1i3gl.pages.dev/2305oj8o1i3gl.pages.dev/454
memisahkan huruf hijaiyah surat al fatihah